Kajian Pola Bagi Hasil Antara Petani Tebu Dengan Pabrik Guladi PG. Madukismo
hiskia1 adil adil 2
Email: aaahiskia020@gmail.com
Email: adil@um.palopo.ac.id
Abstrak
Sektor pertaniaan dengan sub sektor perkebunan memiliki peran yang penting dalam aktivitas perekonomian di Indonesia. Salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah tebu, di mana tebu merupakan bahan baku utama yang diolah di Pabrik Gula sehingga menghasilkan gula kristal putih. Penelitian dengan judul kajian pola bagi hasil antara petani tebu dengan pabrik gula di PG. Madukismo bertujuan mengetahui pola bagi hasil yang terjadi antara petani tebu dengan pabrik gula dan mengetahui alur distribusi bagi hasil gula di PG. Madukismo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptifkualitatif. Penentuan lokasi dan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah petani tebu yang berada di Wilayah Barat dan petani tebu yang berada di Wiilayah Timurdengan jumlah masing-masing 10orang petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola bagi hasil antara petani tebu dengan pabrik gula menunjukkan bagian sebesar 34% untuk pabrik dan 66% untuk petani, di mana 90% dibagi dalam bentuk gula dan 10% berupa natura.Pola bagi hasil tersebut khusus berlaku di PG. Madukismo di mana perjanjian bagi hasil tersebut dibuat berdasarkan kesepakatan bersama dengan masa berlaku 1 tahun dan akan diperpanjang pada tahun berikutnya.Kata Kunci : Pola Bagi Hasil, Petani, Pabrik Gula, PG. Madukismo
Abstract
The agricultural sector with the plantation sub-sector has an important role in economics activityIn Indonesia. One of the plantation commodities that have high economics value is sugar cane, in which cane is the main raw material which is processed at thesugar factory to produce white crystal sugar. Research with the title study of profit sharing pattern between sugar cane farmers and sugar factories in PG. Madukismo aims to find out the pattern of profit sharing that occursbetween sugar cane farmers and sugar factories and to know the flow of distribution of sugar profit sharing in PG. Madukismo. The method used in this research is descriptive qualitative. Determination of the location and research sample using purposive sampling method.The Samplesused were sugarcane farmers in the West Region and sugarcane farmers in the EastRegion with a total of 10farmers each. The result showed that the pattern of profit sharing between sugarcane farmers and sugar factories showed a share of 34% for factories and 66%for farmers, where 90% wasdivided in the form of sugar and 10% in kind. This profit sharingpattern applies specifically to PG. Madukismo where the production sharing agreement is based on a mutual agreement with a validity period of one year and will be extended the following year.Key words : Profit sharing pattern, Farmers, Sugar Factory, PG. Madukismo
I.PENDAHULUAN
Perkembangan dalam industri gula baik lokal maupun nasional tidak lepas dari hubungan yang terjalin antara petani tebu dengan pabrik gula, karena dalam hubungan tersebut akan terbentuk suatu perjanjian bagi hasil antara kedua pihak. Selain itu, setiap pabrik gula juga mempunyai pola bagi hasil yang berbeda-beda, di mana besarnya bagi hasil.
Pola bagi hasil yang berbeda-beda inilah yang nantinya akan berdampak pada besarnya hasil yang diterima oleh petani tebu. Salah satu pabrik gula yang menerapkan pola bagi hasil yang spesifik adalah PG. Madukismo, di mana dalam pelaksanaannya juga terkadang mengalami kendala yang biasanya berasal dari petani tebunya.