Lihat ke Halaman Asli

Kebahagiaan dapat Dirasakan

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuatu yang paling dicari setiap manusia dalam kehidupannya adalah Kebahagiaan. Kebahagiaan di dunia menurut beberapa sumber dapat diperoleh antara lain melaluiTahta dan Harta. Tahta adalah lambang dari kekuasaan yang besar. Sedangkan Hartaadalah lambang dari kekayaan yang berlimpah. Namun apakah kebahagiaan manusia tergantung dari kekayaan dan kekuasaan ? Apakah kekayaan berlimpah dan kekuasaan tiada batas akan mendatangkan kebahagiaan dalam hidup manusia?.Kenyataan menunjukkan bahwa kekayaan dan kekuasaan tidak dapat menjamin manusia untuk hidup bahagia bahkan tidak jarang kekayaan dan kekuasaan bila tidak dikelolah dan dimanfaatkan dengan baik bisa mendatangkan malapetaka bagi orang lain, diri sendiri dan keluarga.

Kebahagiaan tidak akan dirasakan jika kita tidak mempunyai relasi yang harmonis dengan Tuhan, dengan sesama dan dengan dirinya sendiri.

Apakah kebahagiaan itu ?...kenapa orang bisa bahagia atau tidak bahagia?... bagaimana cara mencapainya ?...

Kebahagiaan berkaitan erat dengan perasaan dan dirasakan oleh :

Orang yang ditegur Allah

Orang yang percaya dan berlindung pada-Nya

Orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN

Orang yang memperhatikan orang lemah!

Orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di segala waktu

Orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,

Orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!

Orang benar yang bersih kelakuannya

Orang yang miskin di hadapan Allah, orang yang lemah lembut,

orang yang lapar dan haus akan kebenaran,

orang yang murah hatinya,

orang yang suci hatinya,

orang yang membawa damai,

orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran.

Orang yang memberi dari kekurangannya

Orang yang mengunjungi yatimpiatu dalam kesusahan mereka

Orang yang diselamatkan oleh TUHAN

Orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,

Orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!

Orangyang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

Orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan!

Orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka.

Orang yang kekuatannya di dalam TUHAN, yang berhasrat mengadakan ziarah!

Orang yang memakan hasil jerih payahnya sendiri

Orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,

Orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita.

Orang yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."

Orang yangyang tidak melihat TUHAN, namun percaya."

Orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.

Orang-orang mati yang mati dalam Tuhan

Orang yang memperhatikan perintah-perintah TUHAN

Orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Orang yangmengasihi Tuhan, Allah, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwadan dengan segenap kekuatan dan dengan segenap akal budi, dan mengasihisesamamanusia seperti diri sendiri."

Kenapa orang bisa bahagia atau tidak bahagia ?...

Orang bisa bahagia apabila dia mengandalkan Tuhan, Allah dalam semua aspek kehidupannya.

Orang tidak akan bahagia apabila dia hanya mengandalkan kemampuan, kekuatan, pikiran manusia atau diri sendiri dan menganggap dirinya hebat padahal manusia tidak ada apa-apanya dihadapan Allah.

Bagaimana cara mencapai kebahagiaan ?...

Kebahagiaan yang sejadi hanya dapat diperoleh melalui Allah. Karena Dia-lah sumber kebahagiaan yang sejati. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline