Lihat ke Halaman Asli

"Gal Gadot" di Tengah Pusaran Korupsi Istana

Diperbarui: 7 Desember 2020   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah diragukan integritasnya beberapa bulan lalu, KPK kembali menunjukkan taringnya. Dalam kurun waktu dua minggu, dua kasus korupsi yang melibatkan pejabat di lingkaran istana berhasil diungkap, yaitu perkara ekspor benur yang melibatkan Edhy Prabowo selaku Menteri KKP dan perkara bantuan COVID-19 yang melibatkan Menteri Sosial, Juliari Batubara.

Belum reda hiruk pikuk soal ekspor benur, disusul kehebohan bantuan COVID-19 yang diselewengkan oleh pemangku kepentingan yang menimbulkan kemarahan luar biasa karena korupsi tersebut sangat melampaui batas kewajaran nalar dan hati nurani manusia. Sekitar tujuh belas milyar diembat untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Di twitter, kasus ini mendapat banyak respon  dari netizen, tak terkecuali Imam Darto, seorang presenter dan podcaster kenamaan tanah air.

Alih alih mendapat dukungan, Imam Darto malah menerima kritik pedas dari warganet karena twitnya yang dinilai mewajarkan perilaku korupsi.

Imam menganggap korupsi yang dilakukan Mensos adalah suatu hal yang sulit dihindari.

"Bukannya mendukung korupsi ya, tapi di depan mata disodorin 17M siapa yang nggak gentar anjir. Point is, semua orang punya setannya masing-masing. Tinggal nunggu waktu bikin dosanya aja", kicau Imam.

Mendapat cemoohan dari netizen membuat Imam memberi klarifikasi atas cuitannya itu, yang mana malah semakin blunder dan dianggap tidak memahami bagaimana korupsi tersebut bisa terjadi.

"Wah, twitku ramai. Gini, bukan rasionalisasi. Ganti analogi, deh. Contoh berita: seorang publik figur dengan sosok keluarga rukun dicintai jutaan orang, tiba-tiba ketahuan tidur sama Gal Gadot. Komen gue: disodorin Gal Gadot telanjang di depan mata siapa yang tak gentar anjir", klarifikasinya.

Bukannya meredam hawa panas twit sebelumnya, twit klarifikasi Imam malah membuatnya semakin blunder.

Keblunderan Imam ini tidak luput dari pengamatan Jurnalis Senior, Zen RS. Zen menganggap bahwa Imam tidak memahami sistem korupsi yg dilakukan oleh Menteri Sosial.

"Disebut 'godaan' karena ia tersedia, bisa digapai, reachable. Yg tak tergapai bukanlah godaan, hanyalah khayal, mimpi, fiksi -- mis: Galgadot telanjang bisa disodorkan kpd politikus/pejabat NKRI. Paham? Kalau gak, emang belum laik bikin analogi. Coba ulangi lagi, ngetwit lagi besok", kicau Zen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline