Lihat ke Halaman Asli

Ekonomi Indonesia dalam Sepuluh Tahun Terakhir (2014-2024)

Diperbarui: 4 September 2024   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

static.republika.co.id

Dalam sepuluh tahun terakhir, ekonomi Indonesia secara umum stabil menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, meskipun menghadapi tantangan seperti pandemi COVID-19 yang mengakibatkan pengeluaran besar. Berikut adalah rangkuman data ekonomi Indonesia selama dekade terakhir Ekonomi Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil, dengan rata-rata pertumbuhan PDB sekitar 5% per tahun. 

Namun, fluktuasi terjadi akibat faktor eksternal dan internal. Tahun 2020 menjadi tantangan besar dengan terjadinya kontraksi ekonomi pertama dalam dua dekade terakhir, di mana PDB turun sekitar 2,1%. Meski demikian, ekonomi mulai pulih pada tahun 2021 dengan pertumbuhan positif sekitar 3,7% dan terus meningkat hingga 2024.

       Inflasi secara umum tetap terkendali dalam rentang 2-4% per tahun, meskipun sempat meningkat selama pandemi karena gangguan rantai pasokan dan kebijakan stimulus fiskal. Harga komoditas, terutama minyak sawit dan batu bara, sangat mempengaruhi inflasi dan stabilitas ekonomi karena ketergantungan Indonesia pada ekspor komoditas tersebut Pemerintah Indonesia secara konsisten menjalankan defisit anggaran, yang sebagian besar dibiayai oleh penerbitan obligasi. Selama pandemi, defisit anggaran meningkat signifikan untuk mendanai program pemulihan ekonomi. Bank Indonesia berperan penting dalam menjaga stabilitas moneter melalui penyesuaian suku bunga dan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

        Ekspor Indonesia masih didominasi oleh komoditas seperti minyak kelapa sawit, batu bara, dan gas alam. Namun, ada upaya diversifikasi ekspor melalui pengembangan sektor manufaktur dan teknologi. Impor barang modal dan bahan baku tetap tinggi, mencerminkan kebutuhan industri dalam negeri yang berkembang. 

Meski demikian, defisit perdagangan kadang terjadi, terutama saat harga minyak dunia naik. Indonesia terus memperkuat posisinya di ASEAN dan aktif dalam berbagai perjanjian perdagangan bebas untuk memperluas pasar ekspor Ketegangan perdagangan global dan geopolitik memberikan tantangan tersendiri, namun Indonesia berupaya menjaga keseimbangan melalui diplomasi ekonomi. Transformasi ekonomi menuju industri berbasis pengetahuan dan inovasi menjadi fokus utama untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas.

         Dengan pemilihan presiden pada tahun 2024, arah kebijakan ekonomi mungkin akan mengalami perubahan sesuai dengan prioritas pemerintahan yang baru. Meskipun menghadapi berbagai dinamika, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah tantangan global dan domestik. Transformasi ekonomi yang berkelanjutan dan upaya peningkatan daya saing menjadi kunci untuk memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline