Hari ini banyak pernyataan lahir untuk dan pada panggung yang sempit, kecil bahkan sumpek. Area seputaran panggung juga lagi dipenuhi dengan kursi bernyawa sesaat.
Setelahnya
Biarkanlah panggung itu kosong, penuh dengan kursi tanpa nyawa. Nyawa itu sekarang sementara berpindah pada popularitas.
Entahlah,
Panggung itu kemudian bernama: ruang tanpa nama, ruang tanpa tuan
Kupang, 10 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H