Kali ke dua Yandi Laurens menyutradarai karya Arswendo Atmowiloto. Setelah sukses dengan Keluarga Cemara, kini Yandi Laurens siap menyutradarai film 1 Kakak 7 Ponakan yang diadaptasi dari sinetron.
Sinetron karya Arswendo Atmowiloto ini tayang di tahun 1996-1997 dengan pemeran Novia Kolopaking, Sandy Nayoan dan Derry Derajat. Berlatar belakang keluarga, cerita di film 1 Kakak 7 Ponakan ini relate dengan masyarakat kita terutama tentang sandwich generation.
Dalam acara press conference syukuran dimulainya film 1 Kakak 7 Ponakan yang digelar Selasa (2/7) di bilangan Jakarta Selatan ini, Yandi mengungkapkan rasa syukurnya dapat kembali menyutradarai sekaligus menulis skenario adaptasi karya alm Arswendo.
Walau tidak dapat berkomunikasi dan berdiskusi dengan beliau, namun Yandi berusaha untuk dapat menerjemahkan karya beliau melalui media film yang Yandi tekuni. Tapi melalui plot-plot dalam sinetron ini Yandi berusaha membaca pikiran, ide serta memahami perasaan beliau.
Adaptasi sinetron karya beliau ini tidak mudah, karena tidak mungkin Yandi menjiplak cerita sinetron 1 Kakak 7 Ponakan ini menjadi sebuah film. Berbagai perubahan dan penyesuaian dilakukan dalam film 1 Kakak 7 Ponakan namun tidak melenceng dari narasi aslinya. Intinya Yandi berusaha untuk tetap menjaga nilai keluarga aslinya.
Kerjasama Mandela Pictures dan Cerita Films dalam memproduksi film 1 Kakak 7 Ponakan ini tentunya diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi pecinta film Indonesia terutama generasi muda yang masuk dalam generasi sandwich.
Film yang rencananya akan memulai syutingnya di tanggal 5 Juli 2024 ini menampilkan pemain yang tidak asing lagi. Ada Ringgo Agus Rahman, Maudy Koesnaedi, Chicco Kurniawan, Amanda Rawles, Niken Anjani, Kiki Narendra, Freya JKT48, Fatih Unru, Ahmad Nadif, hingga Kawai Labiba.
Para pemain sendiri sudah melakukan camp reading yang diadakan selama 4 hari. Dari camp reading tersebut mereka berusaha untuk mengetahui karakter masing-masing.
Seperti apa akting para pemain dan jalan cerita film 1 Kakak 7 Ponakan ini, sama-sama kita saksikan nanti hasilnya. Akankah black and white seperti film Yandi sebelumnya di JCSDFF?