Ketika melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi kereta, stasiun merupakan salah satu tempat perhentian yang menyita perhatian saya. Bangunan stasiun yang sering kali merupakan bangunan tua dan bersejarah, kereta api yang melintas serta pemandangan para penumpang yang lalu lalang. Ada banyak stasiun yang menyimpan sejarah tersendiri, begitu juga dengan stasiun Batutulis yang berada di daerah Bogor. Kebetulan sekali anjangsana kali ini bersama komunitas Click Kompasiana dalam Jelajah Click X KPK Gerebek ini salah satunya mengunjungi stasiun Batutulis yang tidak jauh dari lokasi tersebut terdapat Istana Batutulis peninggalan Bung Karno, situs Prasasti Batutulis dan juga salah satu hidden gem pemandian Cipulus.
Kolaborasi antara KPK Gerebek dan Jelajah Click ini menjadi semakin seru dan menarik karena kehadiran tamu dari jauh yang juga seorang Kompasianer yaitu mbak Indah Noing yang bermukim di Hungaria. Sabtu (10/6) pagi jam 9.00 WIB kami berkumpul di pintu luar stasiun Bogor yang berhadapan dengan alun-alun. Pemilihan stasiun Bogor menjadi tempat titik temu dikarenakan kami peserta Jelajah Click ini berasal dari Jabodetabek dan menggunakan moda transportasi kereta atau commuter line. Setelah menginfokan siapa tamu jauh yang menjadi tamu misteri kali ini, mas Rahab yang pengen dipanggil Bozz Madyang Uhuy ini segera membagi kelompok menjadi 3 grup untuk menuju tempat KPK Gerebek yaitu laksa Pak Inin yang berlokasi di Cihideung, Cijeruk, Bogor.
Setelah puas dan kenyang menikmati sajian laksa Pak Inin, kamipun segera melanjutkan perjalanan menggunakan angkot menuju stasiun Batutulis. Oiya, ada surprise lagi nih setelah kenyang menikmati laksa Pak Inin, yaitu hadiah kejutan untuk peserta terjauh dan juga peserta terbaru yaitu mbak Indah Noing dan Ednadus. Udah kenyang masih dapat hadiah pula ya hehehe, selamat yaa.
Stasiun Batutulis
Perjalanan menuju stasiun Batutulis dengan menggunakan angkot tidak memakan waktu lama, dengan mengeluarkan ongkos Rp5.000/orang angkot berhenti di depan stasiun. Ketika kami berkunjung, stasiun sedang sepi pengunjung. Kami dipersilakan petugas untuk mengabadikan situasi stasiun. Dari informasi yang saya dapat stasiun Batutulis merupakan stasiun yang didirikan pada jaman pemerintahan Belanda pada sekitar tahun 1888, namun dari petugas yang bertugas di sana mengatakan berdiri bersamaan dengan stasiun Bogor tahun 1881.
Stasiun Batutulis ini terbilang stasiun kecil yang melayani penumpang KA Pangrango tujuan Bogor-Sukabumi yang lokasinya tepat di pinggir jalan Lawanggintung, Bogor Selatan yang tidak jauh dari stasiun tersebut terdapat prasasti Batutulis, istana Batutulis peninggalan Bung Karno dan pemandian kecil Cifulus yang juga akan saya bahas di sini. Walau kecil namun dari bangunannya terlihat jejak peninggalan masa pemerintahan Belanda berupa bangunan dengan langit-langit yang tinggi jadi terkesan luas. Walikota Bogor Bima Arya bahkan menentang rencana penggeseran stasiun ini karena merupakan bangunan bersejarah yang seharusnya dijaga dan dirawat.