Lihat ke Halaman Asli

HiQudsStory

Content Writer, Full time Blogger

Tips Menghindari Pelecehan Seksual di Transportasi Umum

Diperbarui: 16 April 2023   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Situasi KRL (commuter line) yang padat,dokpri:@hiquds

Pelecehan seksual, nggak cuma terjadi pada kaum perempuan tapi juga bisa terjadi kaum lelaki. Ah masa' sih lelaki juga bisa kena pelecehan seksual? Lho kenapa ngga? 

Beberapa waktu lalu saya sempat membaca salah satu cuitan netizen yang menceritakan kekesalannya akibat menjadi salah satu korban pelecehan seksual di kendaraan umum dalam hal ini commuter line. Yang mengagetkan lagi, ternyata korban ini merpakan lelaki. 

Saya sempat mengernyitkan dahi kok bisa ya lelaki juga kena pelecehan seksual. Padahal seringnya saya mendengar berita pelecehan seksual itu korbannya adalah perempuan dan pelakunya lelaki seperti yang baru-baru ini terjadi pada salah satu penumpang commuter line perempuan.

Tapi siapapun korban atau pelakunya, pelecehan seksual ini banyak yang belum berani speak up, apalagi untuk kum perempuan yang belum apa-apa sudah kuatir disalahkan. 

Tidak sedikit orang yang menilai bahwa pelecehan seksual itu terjadi karena kondisi pakaian si korban yang dalam hal ini adalah perempuan. Padahal banyak korban pelecehan seksual perempuan yang mengenakan pakaian tertutup, tidak sedikit yang bahkan mengenakan hijab panjang dan bercadar. Dalam hal ini saya sangat tidak setuju kalau perempuan disalahkan karena cara berpakaiannya.

Walau tidak mengenakkan, kejadian pelecehan seksual memang sebaiknya harus segera dilaporkan. Beberapa waktu lalu saya melihat seorang penumpang yang nyaris menjadi korban pelecehan seksual.

 Kejadiannya di commuter line yang kebetulan sekali memang di saat jam sibuk orang pulang kerja di sore hari sekitar pukul 17.45 menjelang maghrib.

 Saya menaiki commuter line dari stasiun Tanah Abang yang nota bene cukup dekat dari stasiun Manggarai tempat saya akan turun nanti. Oleh sebab itu saya sengaja mengambil tempat berdiri dekat dengan pintu agar saya dapat turun dengan mudah. 

Kebetulan juga di sebelah saya sudah berdiri seorang mbak-mbak, makanya saya sengaja berdiri di sampingnya. Saat itu memang k0ndisi di dalam kereta sudah penuh tapi masih ada space untuk berdiri dan tidak terlalu rapat. 

Namun ketika kereta mulai berhenti di stasiun Sudirman terlihat antrian penumpang yang hendak memasuki kereta dan ketika kereta berhenti serentak mulai berdesakan untuk masuk dan sayapun terdorong oleh penumpang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline