Sejak memulai usaha kurang lebih 4 tahun yang lalu, berbagai promosi saya lakukan agar usaha saya dapat dikenal. Bukan cuma sekedar dikenal tapi juga membawa pelanggan baru dan tentunya kenaikan orderan. Promosi yang saya lakukan bukan hanya terbatas pada promosi dari mulut ke mulut tapi juga dengan melakukan promosi di sosial media. Memang membutuhkan effort tersendiri untuk membuat konten yang menarik agar dapat dilirik calon pembeli.
Selain menggunakan sosial media, saya juga mencoba menjual produk usaha saya di ecommerce. Hal ini saya lakukan agar jangkauan pembeli yang mengenal dan tertarik dengan produk saya dapat lebih luas lagi. Apalagi di jaman serba digital ini penting melakukan promosi usaha secara online. Promosi usaha melalui online kian marak dilakukan apalagi sejak pandemi melanda di mana banyak pelaku usaha yang terpaksa menutup usaha offlinenya dan mengganti dengan usaha online.
Kesempatan digitalisasi usaha ini ikut membantu menaikkan perekonomian Indonesia, namun sayangnya masih belum banyak pelaku usaha yang melakukannya dengan tepat. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bukan saja bagi pelaku usaha itu sendiri tapi juga Kementrian Koperasi dan UMKM.
Hal tersebut seperti yang dipaparkan oleh salah satu narasumber Bapak Leonard Thesabrata, Direktur Utama SMESCO Indonesia di acara Flash Blogging Infomo Kompasianival 2022 yang berlangsung di gedung Bentara Budaya Jakarta, hari ini (3/12). Dikatakan bahwa penting bagi pelaku UMKM untuk sadar literasi keuangan agar promosi usaha yang dilakukan dapat tepat sasaran dan tools yang digunakan juga tepat guna.
Senada dengan Bapak Leo, Bapak Uki Utama Infomo Indonesia Country Director dan George Papadopoulus selaku Infomo Global President and Chief Business Officer Infomo mengatakan, pelaku usaha yang mempunyai wawasan keuangan yang baik akan dapat menentukan tools yang tepat bagi usahanya, seperti Infomo. Infomo adalah layanan promosi yang berdasarkan teknologi Artificial Intelligence yang membidik sasaran pembelinya berdasar data telco yang dimiliki.
Menariknya Infomo melakukan layanan promosi dengan penyesuaian budget yang dimiliki oleh pelaku UMKM, namun tetap dapat menjangkau semua platform media sosial.
Seperti dikisahkan George tentang salah satu pelaku usaha produk selimut yang sudah melakukan promosi namun caranya tidak tepat hingga stok produk yang ada tidak berputar dan hanya menumpuk di gudang. Setelah mendapat penjelasan dari George, pelaku produk selimut tersebut akhirnya mau mencoba layanan yang ditawarkan Infomo sedang awalnya beliau merasa ragu karena budget yang beliau punya sangat terbatas.
Berbeda dengan kalau kita melakukan promosi di berbagai sosial media dimana budget yang kita keluarkan berbeda tiap platformnya. Hal inilah yang membuat budget promosi di sosial media menjadi membengkak, namun sasaran yang dituju tidak terpantau.
Apa yang dilakukan Infomo sangat berbeda jauh dengan yang beliau lakukan selama ini bersama timnya. Bahkan layanan yang di Infomo bersifat fleksibel menyesuaikan dengan budget yang dimiliki namun tetap dapat tepat sasaran. Hal ini menggembirakan bagi pelaku UMKM sebagai salah satu solusi bagi mereka dalam berpromosi dan menaikkan pendapatan.