Mencuri Raden Saleh. Serius nih, seniman besar no no bukan, tapi seniman maestro yang lukisannya mau di curi? Eits tapi ini bukan cuma sekedar dicuri, gaes. Kebayang donk gimana mencuri suatu hasil karya seni dari maestro sekelas Raden Saleh, rasanya impossible.
Tapi di hadapan 6 bocah mahasiswa/i ini lukisan fenomenal karya Raden Saleh ini bukan cuma dicuri tapi juga direplikasi. Adalah Piko 'the Forger' yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, seorang mahasiswa yang sedang kepepet dan butuh uang untuk membantu ayahnya terpaksa menjalankan bisnis memalsukan lukisan-lukisan karya seniman terkenal berdasarkan pesanan dari seseorang yang berpengaruh di Galeri Nasional.
Kepiawaian Piko dalam memalsukan lukisan karya seniman terkenal ini memang tidak diragukan lagi, tiap detil Piko bisa torehkan di lukisan yang dipalsukannya.
Berhasil dari satu pemalsuan ke pemalsuan lainnya, kali ini Piko ditantang untuk memalsukan lukisan karya Raden Saleh yang berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro yang bernilai tinggi baik dari segi materi tapi juga sejarah. Bukan cuma Piko aja yang kepepet masalah uang, tapi juga beberapa temannya yang akhirnya ikut membantu aksi pencurian ini.
Film Mencuri Raden Saleh besutan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini berbeda dengan genre yang biasanya dibuat yaitu horor dan romansa. Film ini mengambil genre aksi dengan tema pencurian ditengah gempuran film-film bergenre horor yang kini banyak diproduksi dan diputar dilayar bioskop.
Peran Iqbaal sebagai Piko menurut saya cukup membawa angin segar dengan perannya yang berbeda dari peran-perannya sebelumnya bagi perfilman kita, apalagi didukung oleh pemain lain yang tidak kalah ciamik seperti Angga Yunanda yang berperan sebagai Ucup 'the Hacker', Rachel Amanda Aurora sebagai Fella 'the Negotiator', Umay Shahab sebagai Gofar 'the Handyman', Aghniny Haque sebagai Sarah 'the Brute', Ari Irham sebagai Tuktuk 'the Driver', Dwi Sasono sebagai ayah Piko, Tyo Pakusadewo sebagai mantan WaPres, Atiqah Hasiholan sebagai Dini 'the Curator', dan masih banyak lagi.
Sumber foto: dokpri @hiquds
Walaupun film Mencuri Raden Saleh ini bergenre aksi, namun adegan aksi atau perkelahian atau baku tembak sangat minim sekali, jadi cukup aman untuk ditonton bareng sekeluarga. Di tengah adegan serius, sutradara cukup pintar dengan menyelipkan adegan-adegan atau percakapan yang mengandung tawa.
Durasi 2 jam setengah di film ini tidak terlalu terasa karena alur cerita yang ditampilkan sangat smooth dan rapi. Walau berbeda dengan film aksi lain yang terlihat profesional, film yang menceritakan tentang sekelompok pelajar yang akhirnya merencanakan suatu pencurian juga terlihat banyak celahnya tapi ya kembali lagi karena mereka bukan pencuri.
So far, tiap adegan dalam film Mencuri Raden Saleh ini cukup membuat saya menikmati setiap alur ceritanya. Rasa tegang di tiap adegan ditambah plot twist yang tak terduga ditambah karakter pendukung lain yang saling membantu membuat film ini wajib jadi tontonan yang sayang untuk dilewatkan. Dua jempol untuk sang sutradara juga seluruh cast di film ini.