Lihat ke Halaman Asli

Harus Bagaimana Jika Kekasih Terlalu Posesif?

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Aku punya teman masa kecil yang lama berpisah dan tidak sengaja bertemu kembali. Lalu kami pun berbincang-bincang dan bercerita panjang lebar tentang kehidupan masing-masing.

Kemudian temanku curhat tentang kekasihnya yang katanya saking sayangnya sampai kemana pun diantar. Entah kemana kekasihnya hari itu karena ketika bertemu denganku teman lama itu hanya sendirian.

Tak hanya pergi diantar-jemput, bahkan telepon genggam, email dan akun Facebook tak luput dari pengawasan dan pemeriksaan sang arjuna.

Hal ini membuat temanku tertekan karena SMS sepele saja bisa membuat mereka bertengkar. Bahkan SMS bercanda dengan lawan jenis pun bisa jadi masalah besar (atau dibesar-besarkan?).

Temanku sebenarnya sudah serius menjalin hubungan dengan kekasihnya bahkan orang tua kedua belah pihak sudah mahfum. Menurut temanku, sebenarnya sang kekasih adalah orang yang baik dan bisa diandalkan, hanya saja sifat posesifnya sangat menyebalkan dan bikin tertekan.

Bagaimanakah seharusnya temanku bertindak? Haruskah dia meneruskan hubungan dengan sang kekasih walau sifatnya yang terlalu posesif? Adakah di antara Anda sekalian yang mempunyai pengalaman dengan kekasih yang posesif? Apakah sifatnya akan berubah setelah menikah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline