Lihat ke Halaman Asli

Rev

Hello there

Bagaimana Atasi Cemas Berlebih?

Diperbarui: 8 Mei 2020   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ada banyak orang yang mencari tahu bagaimana cara untuk mengurangi kecemasan. Apakah kalian salah satunya?

Tidak dipungkiri, Saat ini, dalam menghadapi pandemi Covid-19, tidak sedikit orang yang mengalami kecemasan. Hal ini sangat wajar, karena kondisi yang serba tidak pasti ini tentu memunculkan pikiran-pikiran yang negatif dan menjadikan diri kita dipenuhi dengan kecemasan.

"Sampai kapan ini berakhir?"

"Apa dia sudah terinfeksi virus corona?"

"Gimana saya menafkahi keluarga ditengah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar?"

Masih banyak lagi pikiran-pikiran negatif yang seliweran disekitar kita atau mungkin kita sendiri mengalaminya.

Ini baru contoh kasus dari pandemi Covid-19, belum lagi kecemasan lain yang sudah ada sebelum adanya pandemi ini yang berkaitan dengan masa lalu atau kejadian menyakitkan yang pernah dialami.

Rasanya memang setiap orang pernah atau sedang mengalami kecemasannya  masing-masing.

Tenang, kecemasan yang kita rasakan bisa dikurangi dengan salah satu cara, yaitu dengan teknik grounding. Cara ini memerlukan waktu, ya, karena tidak ada yang instan didunia ini, termasuk memasak mie instan, tetap saja ada proses yang menyertainya.

Teknik ini dikembangkan dari terapi kognitif yang seringkali dilakukan pada saat meditasi. Teknik ini dapat digunakan ketika kita sedang mengalami overthinking, sakit hati, marah dan lain-lain. Teknik ini bukan untuk menyelesaikan sumber masalah kita tapi dapat membantu kita dalam mengontrol pikiran dan perasaan kita terhadap masalah yang sedang kita alami.

Teknik grounding ini menggunakan seluruh indera yang melekat dalam diri kita, yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman dan pengecap. Tujuannya supaya kita fokus terhadap apa yang sedang terjadi sekarang dan saat ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline