Buah hati yang tumbuh sehat merupakan dambaan setiap orang tua. Berbagai upaya dilakukan agar dapat menjaga kesehatan anak mulai dari memberikan nutrisi terbaik bagi ibu hamil melakukan pemeriksaan rutin atau USG serta berkonsultasi tentang tumbuh kembang anak.
Kesehatan ibu hamil juga memang harus diperhatikan secara detail. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan USG di mana tumbuh kembang anak di dalam kandungan dapat terpantau dengan baik. Kebanyakan orang tua mengukur perkembangan anaknya dari berat badan. Padahal tinggi badan juga merupakan salah satu faktor yang penting untuk dipantau. Salah satu dampak malnutrisi yang akan berdampak pada anak hingga dewasa adalah stunting. Kondisi ini harus dipahami mulai dari persiapan mengandung sang buah hati.
Pentingnya USG Kehamilan
Kondisi kehamilan untuk tiap ibu memang berbeda-beda. Untuk itu sangatlah penting melakukan pemeriksaan rutin ke dokter atau bidan dan juga melakukan pemeriksaan USG atau ultrasonography. Program hamil sehat tidak terlepas dari pemeriksaan yang rutin dan detail.
Pemeriksaan USG merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara yang berfrekuensi tinggi. Dengan pemeriksaan ini maka akan terlihat gambaran bagian tubuh bayi yang ada dalam kandungan. Ibu hamil dapat mengetahui kondisi dan tumbuh kembang janin dalam kandungan jika melakukan pemeriksaan USG.
Mengenal Jenis-jenis USG
Seiring dengan teknologi yang semakin canggih kini terdapat beberapa jenis pemeriksaan USG yang bisa dilakukan. Ibu hamil dapat melakukan USG 2D, 3D ataupun 4D. Pada trimester pertama atau awal kehamilan biasanya teknik USG yang digunakan adalah dua dimensi.
Gambar yang terlihat hanya hitam putih dan berisi sedikit penjelasan mengenai perkembangan janin dalam kandungan. Jika dicurigai terdapat gangguan pada kehamilan tersebut maka akan disarankan melakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan 3 dimensi dan juga 4 dimensi. Dengan menggunakan kedua teknik tersebut Maka hasilnya akan lebih detail dan akurat karena berupa gambar bergerak atau 4 dimensi.
Proses USG dalam Program Hamil Sehat
Dalam program hamil sehat, biasanya USG dilakukan selama 4 kali selama kehamilan. Ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan USG satu kali pada trimester pertama satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Jumlahnya bisa saja berubah tergantung pada indikasi medis atau kondisi kehamilan.
Dalam proses pemeriksaan USG ibu hamil berbaring di tempat tidur. Di sekitar perut atau daerah panggul akan dioleskan gel khusus. Gel ini membantu gelombang suara berperan dengan baik. Selanjutnya alat transducer akan ditempelkan ke area perut untuk melihat perkembangan janin melalui monitor yang ada di sebelah tempat tidur.
Suara denyut jantung janin dapat terdengar dan juga kondisi janin tersebut dapat terlihat. Jika sudah selesai maka gel Akan dibersihkan dan ibu dipersilakan mengosongkan kandung kemih. Tentunya akan sangat menggembirakan melihat perkembangan kesehatan janin di dalam perut.
Manfaat Melakukan USG Kehamilan
Berikut ini beberapa manfaat pemeriksaan USG pada tiap trimester kehamilan:
USG di Trimester Pertama (Usia Kandungan Kurang dari 12 Minggu
Manfaat melakukan pemeriksaan pada tahap awal kehamilan yang pertama tentunya untuk mengkonfirmasi kehamilan tersebut. Dokter akan melakukan pemeriksaan detak jantung janin dan juga menentukan usia kehamilan.
Dengan demikian dapat diprediksi estimasi waktu lahir dan juga kondisi lainnya seperti kehamilan kembar, kondisi plasenta dan kesehatan organ lainnya. Jika terdapat kelainan pada janin maka lebih awal terdeteksi sehingga lebih aman untuk ibu dan bayi.
USG di Trimester Kedua dan Ketiga Kehamilan
Berikut ini beberapa manfaat dilakukannya pemeriksaan USG pada trimester kedua dan ketiga:
- Menentukan jenis kelamin bayi
- Dapat mengukur fundus uteri atau puncak rahim
- Posisi dan perkembangan janin dapat dipantau dengan baik
- Kadar cairan ketuban dapat dicek dan juga memastikan apakah janin cukup oksigen agar dapat berkembang dengan baik.
- Dapat mengkonfirmasi kematian intra uterus atau kematian janin yang masih ada dalam kandungan
- Dapat mendeteksi jika ada kelainan genetik seperti sindrom down
- Risiko cacat lahir atau kelainan kongenital dan struktural seperti masalah aliran darah dapat diketahui lebih awal.
- Kondisi plasenta dapat di cek dengan baik untuk menghindari adanya plasenta previa atau letak plasenta yang menempel pada bagian bawah rahim. Jika dibiarkan maka dapat menghambat jalan lahir.
Mengenal Gejala dan Dampak Stunting pada Anak
Scalling up nutrition merupakan suatu gerakan di dunia yang dilakukan oleh berbagai negara untuk menghilangkan berbagai jenis malnutrisi. Dengan upaya untuk mengurangi angka malnutrisi di masyarakat maka dapat memberikan dampak positif. Anak yang mengalami malnutrisi, saat dewasa dapat menjadi ibu yang juga mengalami malnutrisi. Selanjutnya ia akan melahirkan lagi anak yang mengalami malnutrisi pula. Jika belum ada perbaikan dari segi gizi dan kesehatan maka siklus tersebut akan terus terjadi.
Apa itu Stunting?
Salah satu dampak malnutrisi yang menghambat pertumbuhan anak adalah stunting. Pada kondisi ini tubuh anak lebih pendek dari rata-rata tinggi anak seusianya. Bukan hanya berkaitan dengan tinggi tubuh anak, stunting juga kerap dikaitkan dengan kecerdasan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan anak lainnya.
Kondisi gangguan pertumbuhan ini memang perlu diwaspadai karena tidak bisa dikembalikan seperti semula. Anak-anak yang sudah stunting atau pendek sejak usia balita maka pertumbuhannya akan lebih lambat jika dibandingkan dengan anak lainnya. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan nutrisi maksimal pada awal kehidupannya yaitu 1000 hari pertama kehidupan anak.