Berbicara tentang kemampuan dan prioritas menjadi satu hal yang menarik. Karena keduanya memiliki kesinambungan yang sangat kuat. Disetiap kegiatan yang kita laksanakan pasti tidak lepas dari dua komponen tersebut. Bukan karena sebuah ketidakmampuan dalam melakukan suatu hal, namun disini lebih tepatnya pada kemauan serta seberapa besar prioritas yang diberikan akan hal tersebut. Kemauan yang sudah tertanam dari dalam diri manusia, akan muncul karena beberapa faktor, seperti pada faktor kenyamanan serta bisa jadi sebuah tuntutan yang harus dilakukan. Disini, kita bisa melihat pada dasarnya tubuh serta fikiran kita mau tidak untuk melakukan kegiatan tersebut. Bukan berarti ketika kita akan melaksanakan suatu kegiatan kita menyatakan bahwa ketidakmampuan dalam melaksanakannya. Segala sesuatu itu bisa kita pelajari, tinggal bagaimana kita memeberikan stimulus kemauan pada tubuh dan fikiran untuk dapat meng-iyakan dan mau untuk berlatih dan belajar guna mencapai tujuan tersebut.
Sekian banyak kegiatan yang kita lakukan setiap harinya, pasti memliki tujuan yang ingin dicapai. Agar tujuan tersebut dapat tercapai sesuai tujuan, kita manusia perlu mempersiapkan segala persiapan-persiapan bahkan strategi dalam pencapainnya. Dari banyaknya capain yang ingin kita wujudkan, pasti kita akan memberikan seberapa besar prioritas yang akan kita berikan pada masing-masing tujuan tersebut. Sering terjadi, manusia ingin dapat melaksanakan segala bentuk aktivitas secara bersamaan, namun itu semua sebenarnya tidak dapat dilaksanakan secara bersamaan, walaupun mungkin bisa dilaksanakan dalam satu waktu bahkan satu tempat. Tetapi hakikatnya tetap ada satu kegiatan yang memiliki prioritas lebih besar. Seperti contohnya, seorang mahasiswa yang memiliki dua aktivitas dalam satu waktu dan satu tempat, yaitu mengerjakan tugas dan membalas pesan WA yang berbunyi ketika mengerjakan tugas. Dua kegiatan ini memang terjadi dalam satu waktu, namun ketika seorang mahasiswa tersebut sedang mengerjakan tugas, lalu bersamaan ada notifikasi yang muncul dari layar Hand Phonenya, dalam waktu bersamaan itu pasti akan diutamakan dari mahasiswa tersebut, tetap mengerjakan tugasnya atau membalas chat WA yang ada. Disini terlihatlah dari dua kegiatan tersebut tetap ada yang enajdi prirotas utamanya. Ini merupakan salah satu contoh kecil yang terjadi dilingkungan kita. Ketika kita sudah masuk dalam lingkungan kerja bahkan dilingkungan sosial masyarakat kita, maka masing-masing kegiatan yang telah kita susun harus tetap kita susun bagaimana prioritas yang diberikan dimasing-masing tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, dari paparan diatas kita dapat berikan sebuah kesimpulan pada segala aktivitas yang kita hadapi itu bukan karena kita tidak mampu untuk melaksanakannya, namun seberapa besar kemauan serta prioritas yang diberikan atas aktivitas yang ada dihadapan kita. Karena segala sesuatu itu dapat kita pelajari, dengan cara kita berusaha dan berdoa atas capaian yang ingin kita wujudkan, tentu Allah sang pemilik segalanya dengan lafadz "kun fayakun" Nya segala sesuatu tidak ada yang musathil. Tinggal bagaimana kita sebagai mahkulnya mau untuk berusaha dan berdoa.
Ada satu pesan dari AN untuk kalian " Bukan tidak mampu untuk melakukan atas segala keputusan, namun seberapa besar prioritas yang diberikan atas tanggungjawab yang dipegang". Tetap semangat untuk makukan hal-hal baik, agar kebaikan yang bisa kita berikan dapat menjadi sebuah sedikit kebermanfaatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H