Lihat ke Halaman Asli

Konflik Air di Timur Tengah dan Afrika: Analisis Teoritis dan Praktis untuk Solusi Kerja Sama Regional

Diperbarui: 5 Januari 2025 Β  23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungai Nil (Sumber: reiseninaegypten.com/Pinterest)

Konflik Air di Timur Tengah dan Afrika: Analisis Teoritis dan Solusi Pragmatis untuk Kerja Sama Regional

Konflik air telah menjadi salah satu isu paling krusial di era modern. Di kawasan Timur Tengah dan Afrika, yang dikenal memiliki keterbatasan sumber daya air, air tak hanya menjadi sumber daya penting tetapi juga pemicu ketegangan geopolitik. Artikel ini membahas konflik air berdasarkan analisis dari jurnal karya Dr. Ryantori berjudul "Water Conflicts in the Middle East and Africa: The Study on Efforts to Find Based Solutions Regional Cooperation Framework" dan wawancara eksklusif dengan Ibu Hizra Marisa S.IP., M.SI, seorang pakar Hubungan Internasional dari Universitas Paramadina.

Air sebagai "Blue Gold"

Dr. Ryantori dan Ibu Hizra sepakat bahwa air adalah "blue gold" --- sebuah sumber daya strategis yang berperan kunci dalam stabilitas kawasan. Dr. Ryantori menyoroti bahwa air kerap menjadi objek perebutan, alat politik, hingga sarana resolusi konflik. Sementara itu, Ibu Hizra menambahkan bahwa faktor sosial-budaya dan egoisme politik menjadi penghalang utama dalam membangun kerja sama lintas negara, terutama di Timur Tengah.

Dimensi Teoritis Konflik Air

Dalam jurnalnya, Dr. Ryantori membagi konflik air menjadi tiga dimensi:

  1. Sebagai objek konflik: Negara-negara saling memperebutkan akses terhadap air.

  2. Sebagai alat konflik: Air digunakan untuk menekan atau mengendalikan pihak lain.

  3. Sebagai resolusi konflik: Kerja sama pengelolaan air menciptakan stabilitas regional.

Adapun narasumber kami, Ibu Hizra, mendukung kerangka ini dan memperkaya dengan contoh konkret seperti:

  • Sengketa Ethiopia dan Mesir terkait pembangunan Bendungan GERD di Sungai Nil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline