Author: Bill Sean Saragih
Latar Belakang
Sektor olahraga kini tengah menjadi salah satu sektor yang terus dikembangkan oleh negara-negara di dunia. Hal tersebut dilakukan dengan alasan bahwa adanya sektor olahraga memberikan pengaruh yang positif terhadap perekonomian. Sebagai contoh, olahraga basket merupakan salah satu dari banyaknya cabang olahraga yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Salah satu kompetisi basket yang paling terkenal di dunia adalah National Basketball Association atau bisa disebut NBA. NBA sendiri adalah salah satu liga kompetisi basket pria bergengsi di Amerika Serikat dan merupakan kiblat dari segala liga basket yang ada di dunia. Hadirnya NBA tentu memberikan insentif terhadap seluruh kompetisi basket dunia untuk terus meningkatkan sistem persaingan yang lebih kompetitif. Selain itu, NBA juga mampu memberikan dampak kontribusi yang besar terhadap sektor perekonomian. Dilihat data dari Forbes, jumlah pendapatan yang didapatkan oleh NBA dalam seri 2021/2022 saja sebesar 10,2 miliar dollar AS. Jumlah tersebut digolongkan menjadi salah satu pendapatan terbesar dari seluruh kompetisi olahraga yang ada. Lantas, pertanyaannya adalah bagaimana cara NBA menjadikan dirinya sebagai liga yang memiliki kesuksesan yang besar dan mampukah suatu sektor olahraga memiliki dampak yang positif terhadap perekonomian.
Membangun Pondasi yang Kuat
A. Pengembangan Kualitas Pemain NBA
a. Persaingan Seleksi Untuk Masuk NBA
Sumber daya pemain yang diambil oleh NBA berasal dari hasil seleksi yang ketat baik dalam pemain lokal sendiri maupun pemain internasional. Sebagai contoh, saat seleksi penerimaan calon pemain NBA tahun 2023, dari 242 kandidat pemain hanya 60 saja yang akan diterima di NBA nantinya (Official release 2023). Jika kita kerucutkan lagi, dari 60 pemain tersebut akan terbagi menjadi 30 tim yang hasilnya setiap tim akan hanya mendapatkan dua pemain saja. Maka bentuk persaingan untuk masuk ke NBA sangatlah ketat.
Dalam proses seleksi oleh NBA, salah satu yang dilihat oleh NBA sendiri berasal dari rentan usia pemain. Seperti yang terdapat dalam gambar 1 diatas, pihak NBA secara garis besar lebih memprioritaskan kepada tim-tim untuk menerima pemain yang usia berada di 19 hingga 20 tahun. Secara penelitian, pemilihan pemain muda didasarkan dengan ketahanan fisik, kemampuan, mental, IQ, dan ambisi berkompetisi yang relatif lebih tinggi dari usia 20 tahun keatas (Bezmylov et al. 2022). Keputusan tersebut memiliki tujuan untuk peningkatan proses kompetisi dalam pertandingan dan tentu juga digunakan untuk menghasilkan keuntungan ekonomi dalam industri NBA itu sendiri kedepannya.
b. Menciptakan Produk Pemain Bintang Menghasilkan Keuntungan yang besar
Dengan sumber daya pemain yang sudah diseleksi NBA, para tim mencoba melakukan program pembinaan maupun pelatihan yang memiliki tujuan menghasilkan pemain bintang di timnya dan mampu mempengaruhi setiap permainan kedepannya. Salah satu contoh tim yang sukses dalam membina pemainnya adalah di tim Golden State Warriors. Tim Golden State Warriors memberikan pengaruh besar baik dari pengaturan serangan maupun tembakan tiga angkanya dengan salah satu pemain bintangnya merupakan Stephen Curry. Contoh lain yang dapat kita lihat adalah, Lebron james, pemain tim Los Angeles Lakers tersebut sangat memberikan pengaruh terhadap timnya dalam kepemimpinan di lapangan hingga permainan cepatnya saat pertandingan. Adanya pemain bintang di NBA selain mempengaruhi setiap pertandingan, kenyataannya memberikan efek terhadap dampak ekonomi. Dampak ekonomi yang dihasilkan berasal dari penikmat basket yang memiliki pemain idola yang sedang bertanding (Berri, Schmidt, and Brook 2004).