Perkembangan abad 21 ditandai dengan kemajuan teknologi dan teknologi informasi yang sangat pesat, sehingga abad 21 disebut sebagai abad teknologi dan media. Dampak perkembangan teknologi terhadap dunia pendidikan adalah munculnya berbagai media pembelajaran yang semakin beragam. Hal ini tentunya membawa kemudahan bagi seluruh pendidik, baik guru maupun tenaga kependidikan.
Salah satu pengembangan yang dapat dibuat adalah eBook. Ahuja (2010) mengungkapkan bahwa eBook adalah sumber belajar yang dapat diperoleh secara elektronik, disimpan, dibaca diberbagai perangkat, dapat diakses dengan berbagai cara kapan saja dan dimana saja. Kebanyakan eBook yang telah dikembangkan berbasis Portable Document Format (PDF). Namun dewasa ini hadir eBook yang lebih interaktif dan menarik yaitu eBook berbasis 3D.
Menurut Chandra (2016), eBook interaktif mendorong siswa untuk aktif belajar menggunakan sumber belajar. Selain itu, siswa dapat belajar secara mandiri dimanapun mereka berada. Kegiatan interaktif dapat meningkatkan aktivitas siswa dan IPK, meminimalkan kesalahpahaman tentang konsep, dan membantu siswa berpikir kritis. Berikut uraian keunggulan dari penggunaan eBook 3D.
- Sebagai media pembelajaran yang lebih menarik
eBook 3D menyajikan bentuk-bentuk visual yang lebih jelas, sehingga dapat menjelaskan prinsip, konsep, proses, atau prosedur yang abstrak menjadi lebih spesifik dan jelas. Selain itu juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. - Lebih efisien waktu dan tempat
Karena eBook 3D dalam format digital, sehingga praktis dan mudah dibawa kemana-mana. Bentuknya yang digital, terlepas dari jumlah halaman atau ketebalan maupun berat buku, eBook 3D menjadi pilihan praktis karena dapat diakses melalui gadget dimanapun dan kapanpun. - Harga lebih murah daipada buku fisik
Fakta mengapa buku digital harganya murah adalah karena biaya produksinya yang rendah. Dalam proses produksinya tidak memerlukan kertas, mesin cetak, tinta, dan sebagainya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika harganya akan lebih murah daripada buku fisik. - Paperless
Paperless artinya tanpa atau mengurangi penggunaan kertas. Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelum, bahwa buku dalam format digital tidak memerlukan kertas dalam produksinya. Bahan dasar kertas sendiri yaitu kayu. Bila produksi buku fisik dilakukan terus-menerus, maka semakin banyak pohon yang harus ditebang. Selain itu, penggunaan kertas dalam buku fisik juga menimbulkan masalah sampah jika tidak dikelola dengan baik. - Tahan lama
Buku dalam format digital kemungkinan rusaknya tidak ada. Permasalahan yang biasanya timbul adalah tidak sengaja kehilangan data atau virus yang menyerang area penyimpanan. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan mengunduh kembali data tersebut. Sebaliknya buku fisik yang berbahan kertas mudah rusak dan mungkin tidak bertahan lama. Bisa juga sobek, basah, dimakan rayap, dan aus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H