Di Indonesia terdapat banyak film horor, dari yang benar-benar horor sampai horor yang 'semi' film biru. Beberapa orang dalam bidang perfilman Indonesia mencoba membuat film horor yang berbeda dengan kebanyakan film horor Indonesia saat itu.
Salah satu film horor yang sedikit berbeda dengan kebanyakan film horor di Indonesia adalah film berjudul Hi5teria. Film ini merupakan salah satu film horor omnibus di Indonesia.
Film omnibus adalah film yang berisi beberapa film pendek namun memiliki jalan cerita yang berbeda dengan satu genre yang sama. Ada 3 film omnibus di Indonesia dengan genre horor, yaitu Takut: Face of Fear (2008), Fisfic 6 Vol.1 (2011), Hi5teria (2012), Solit4ire (2014).
Hi5teria merupakan film yang digarap oleh sineas muda dan masih baru dalam dunia perfilman Indonesia. Film ini berisi 5 film pendek yang memiliki tema yang dekat dengan kehidupan sekitar kita. Judul film yang ada dalam omnibus film ini adalah Pasar Setan, Wayang Koelit, Kotak Musik, Palasik, dan Loket.
Tiga dari lima film merupakan film yang mengangkat cerita khas Indonesia, sementara dua lainnya adalah film yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Pasar Setan, Wayang Koelit, dan Palasik merupakan tiga film yang didasari oleh cerita-cerita legenda urban dari Indonesia.
Sayang sekali Pasar Setan tidak terlalu dapat memvisualisasikan dengan konkrit keseraman di dalam pasar setan yang ada di gunung Lawu.
Berbeda dengan Wayang Koelit dan Palasik yang memberikan visualisasi keseraman dari dua hal tersebut. Selanjutnya Wayang Koelit dan Palasik merupakan film yang akan dibahas dalam postingan ini dengan lebih mendalam.
Wayang kulit merupakan sebuah pertunjukan khas di Jawa. Beberapa hal bisa membuat orang yang baru pertama melihat wayang kulit menjadi berdiri bulu kuduknya, selain karna biasanya dilakukan pada malam hari, yang melakukan pertunjukan wayang kulit tentu saja melakukan ritual, dan hal lain yang bisa membuat bulu kuduk berdiri adalah musik pengiringnya berupa gamelan yang biasanya sarat akan aura mistis bagi orang awam.
Dalam film Wayang Koelit yang dikerjakan oleh Chairun Nissa menjadikan musik sebagai pemicu ketegangan yang sangat penting. Jumpscare yang diberikan rasanya akan tidak terlalu menyeramkan tanpa adanya musik gamelan yang mengiringinya.
Di pulau Jawa, terdapat legenda urban mengenai wayang kulit ruwatan, bahwa jika seseorang meninggalkan tempat pertunjukan maka orang tersebut akan diganggu oleh makhluk raksasa yang jahat bernama Murwakala yang datangnya dari wayang yang sedang dipertunjukkan.
Maka melalui Nicole sebagai tokoh utama dalam film ini, Chairun Nissa mencoba menyampaikan legenda tersebut dengan sedikit modifikasi.