Hai sobat pertanian...
Masih rebahan kah?
Masih males-malesan dengan gadget ditangan?!!
Heemm, mari kita sedikit beraksi dan berkontribusi melakukan hal yang bermanfaat di masa kini dan masa depan serta mengisi waktu luang.
Tepat tanggal 21 Juni 2024, himpunan mahasiswa agroteknologi fakultas pertanian unisma memiliki progam kerja yang tentunya sangat bermanfaat yaitu pelatihan pembuatan vermikompos yang diikuti oleh mahasiswa prodi agroteknologi angkatan 2024.
Mahasiswa baru ini sangat berantusias mengikuti pelatihan pembuatan vermikompos. Tujuan dari proker ini adalah agar mahasiswa agroteknologi mengerti dan mengetahui teknolologi pembuatan vermikompos serta mengenalkan apa itu vermikompos, manfaatnya apa, dan cara membuatnya bagaimana?!
Oke, kita akan membahas satu persatu pertanyaan yang mungkin ada dibenak kalian....
Apa itu vermikompos? Vermikompos atau juga disebut dengan pupuk kascing adalah pupuk organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organik secara non-termofilik dengan bantuan cacing tanah (Pathma dan Sakthivel, 2012). Karena non-termofilik, proses dekomposisi ini berada di bawah suhu 45 Celcius. Proses pengomposan dilakukan secara anaerob. Teknik Vermikompos ini juga dapat diterapkan di lingkungan perkotaan, baik di tingkat individu rumah tangga, lingkungan apartemen, lingkungan sekolah, dll. Pada skala kecil, kotak-kotak atau wadah pengomposan (vermicomposter) dapat diletakan di pekarangan, garasi, bahkan dapur rumah tangga. Bahan yang digunakanpun sederhana dan mudah untuk didapatkan seperti bahan organik dari seresah daun, limbah rumah tangga berupa sayuran, kotoran hewan dan lain sebagainya.
Vermikompos merupakan salah satu pupuk organik yang memiliki banyak manfaat sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, karena kita tahu petani saat ini lebih memilih untuk menggunakan pupuk kimia dengan alasan lebih praktis dan cepat dirasakan dampaknya dibandingkan dengan pupuk organik. Para petani jarang memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan pupuk kimia yang berlebih atau overdosis dapat merusak tanah dari segi performa dan kualitasnya akan menurun. Vermikompos hasil dari pengomposan meliputi kotoran cacing (kascing) dan bahan organik terdekomposisi kaya akan mikroba fungsional yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Vermikompos mengandung 5-11 kali nitrogen, fosfor dan kalium dibandingkan pada kompos biasa, karena vermikompos telah melalui tahapan-tahapan seperti tahapan pada sistem pencernaan cacing atau kascing yang menyebabkan hara yang dikandungnya lebih tinggi dan tersedia untuk tanaman. Benefit lain vermikompos, meliputi dalam hal kemampuannya mendorong laju penyediaan mineral di tanah lebih cepat, kemampuan dalam hal mengikat logam berat, menekan jumlah mikroba pathogen serta perlindungannya terhadap kesehatan tanaman, serta kemampuannya dalam meningkatkan retensi air, aerasi, drainase dan stabilitas tanah yang lebih baik dibandingkan kompos biasa
Pembuatan vermikompos dapat dikatakan sederhana, karena memanfaatkan limbah bahan organik dan bahan mudah didapatkan. Dalam praktik yang kita lakukan, bahan yang digunakan adalah limbah baglog jamur, sisa sayuran, kotoran hewan (kotoran sapi), seresah daun kering, biakan cacing Lumbricus rubellus, daun paitan, cangkang telur halus, tulang ikan. dan air. Adapun Langkah Kerja Pembuatan Vermikompos sebagai berikut: