Lihat ke Halaman Asli

HIMA ESP FEB UNPAD

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran

Pengaruh Tingkat Valuasi Perusahaan Startup Indonesia dengan Status Decacorn dan Unicorn terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Diperbarui: 14 Desember 2023   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

by : M. Nibras Shidqi e!23

Terhitung per tanggal (31/05/2023), terdapat 1.190 Perusahaan Startup di berbagai wilayah Indonesia, yang sebagian besar berlokasi di wilayah Jabodetabek dengan proporsi 39,59%. Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) melaporkan startup di Indonesia mayoritas bergerak di sektor general atau umum sebesar 32,7%, content creator sebesar 16,48%, e-commerce sebesar 14,59%, financial technology (fintech) sebesar 8,52%, serta tourism sebesar 6,97%, selain itu sisanya bergerak di sektor edutech, health tech, game developer, aggrotech, dan digital logistic dengan total sektor sekitar 11 bidang sektor Startup yang sedang berjalan.

Perusahaan Startup mempunyai karakteristik pertumbuhan pendapatan yang cepat yakni sekitar 10% per minggunya, selain itu pula Perusahaan Startup memiliki lingkup pasar yang besar, serta capital efficient. Tercatat pada augustus 2022, Indonesia memiliki 2 Startup berstatus decacorn (valuasi diatas 10 miliar dolar AS) dan sebanyak 9 startup berstatus unicorn (valuasi diatas 1 miliar dolar AS).

Dua Perusahaan Startup Indonesia yang mempunyai status decacorn ialah GoTo (Perusahaan Startup hasil merger Gojek dan Tokopedia) serta J&T Express dengan valuasi GoTo yakni sekitar 28 miliar dolar AS jika mengacu pada harga saham GoTo saat penawaran umum perdana saham (IPO), dan valuasi J&T Express yaitu sebesar 20 miliar dolar AS dengan investor dari Hillhouse Capital Management, Boyu Capital, Sequoia Capital China.

Sembilan Perusahaan Startup Indonesia yang mempunyai status unicorn ialah Bukalapak dengan valuasi sebesar 7,6 miliar dolar AS, Traveloka 3 miliar dolar AS, OVO 2,9 miliar dolar AS, Akulaku 2 miliar dolar AS, Dana 1,3 miliar dolar AS, Xendit 1 miliar dolar AS, Ajaib 1 miliar dolar AS, Kopi Kenangan 1 miliar dolar AS, dan Tiket.com 1 miliar dolar AS.

Tingkat valuasi yang tinggi kemungkinan besar akan menarik perhatian investor, baik pemodal ventura, perusahaan modal ventura, maupun investor individu lainnya. Investasi yang signifikan pada Perusahaan Startup dengan valuasi tinggi dapat menyediakan dana yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut. Pendanaan yang memadai dapat membantu Perusahaan Startup memperluas operasi, berinovasi, dan menciptakan lapangan kerja baru. 

Oleh karena itu, dari hasil tersebut dapat disimpulkan Perusahaan Startup sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama dalam periode Covid-19 yang menjadi pemantik berkembangnya media-media untuk melakukan transaksi jual beli serta alat pembayaran untuk meminimalisir terjadinya kontak sehingga hal tersebut menjadi habits bagi masyarakat karena dirasa lebih efisien yang kemudian menciptakan inovasi-inovasi baru pada sektor lainnya.

 

Referensi

https://goodstats.id/article/perkembangan-dan-tantangan-startup-di-indonesia-sepanjang-2021-4N0GR#IH%20Dari%201.000%20Startup,%20Didominasi%20Wilayah%20Jabodetabek

https://www.neliti.com/publications/376121/pengaruh-perusahaan-startup-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-selama-pandem

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline