Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) memiki peran yang cukup berpengaruh di belakang layar dunia medis. Di rumah sakit, mereka bertugas menganalisis dan memeriksa spesimen biologis pasien mulai dari urine, darah, keringat, atau lainnya tergantung bagian apa yang akan diambil untuk diperiksa. Dari hasil tes inilah yang kemudian menjadi acuan indikasi penyakit pasien. Pasien kemudian diarahkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut atau cukup dengan pemberian obat sesuai resep dokter tergantung penyakitnya.
ATLM memiliki peluang kerja cukup banyak selain di laboratorium rumah sakit. ATLM memiliki peluang kerja di bidang industri, instansi, atau lembaga pemerintah non-kementrian seperti BPOM. Menjalankan berbagai pekerjaan di dunia laboratorium industri, seperti melakukan pengembangan produk, melakukan pengembangan teknologi yang aman bagi produk dan industry, penelitian produk dan limbahnya, dan lainnya. Atau bisa bekerja sebagai bagian dari BPOM, seperti melakukan pemeriksaan pada makanan dan minuman yang beredar di kalangan masyarakat, menyeleksi segala produk obat-obatan dan produk kecantikan berbahaya, dan lain-lain.
Selain itu, ATLM juga bisa menjadi seorang peneliti atau asisten peneliti. Bahkan ketika kinerja sebagai ATLM terlihat sangat baik, bisa jadi ia akan dicari untuk menjadi asisten seorang profesor untuk membantunya melakukan penelitian. Umumnya biaya penelitian akan ditanggung sepenuhnya oleh profesor tersebut serta ide dan gagasan berasal dari profesor itu juga. ATLM yang bekerja sebagai asisten kemudian hanya mewujudkan ide tersebut dengan melakukan praktek uji coba yang telah dijelaskan oleh profesor tersebut sebelumnya. Biasanya hal ini bisa dilakukan apabila ATLM telah menempuh pendidikan lanjutan S2.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H