Lihat ke Halaman Asli

Hilyatus Syarif

Hilyatus Syarif

Alokasi Taman Wisata Lokajaya Capai Ratusan Juta

Diperbarui: 13 Juni 2021   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata Taman Lokajaya Tengguli, Bangsri. Dok. Hilya

Matahari bersinar cerah pagi ini, mengawal perjalanan kami mahasiswa KPI semester VI outing class ke taman wisata Lokajaya Tengguli. Beramai-ramai mengendarai sepeda motor dengan didampaingi langsung oleh dosen pengampu mata kuliah teknik penulisan feature.

Waktu tempuh dari kampus Unisnu Tahunan Jepara menuju lokasi menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit-an. Berangkat pukul 07.45 pagi dan tiba di tempat tujuan pukul 08.15 pagi, dengan mengambil rute Lebak-Bangsri. Kondisi jalan kala itu tidak terlalu ramai karena masih pagi hingga membuat kami sampai lebih cepat.

Setibanya di tempat wisata, seketika pemandangan alam nan hijau memanjakan mata, suara gemercik aliran sungai menjadikan rileks, hembusan udara segar pagi hari meredam kelelahan kami selama perjalanan, penampakan sawah terasering yang menawan khas pegunungan menjadi daya tarik utama yang harus diabadikan dalam jepretan foto anda. Recommended  banget buat foto ala-ala instagrammable kalian, apalagi pas masuk waktu senja alias sunset panorama alamnya sangat mempesona. View-view tersebut dapat kita nikmati sembari duduk di gazebo-gazebo yang telah berjajar rapi di samping kanan kiri gardu pandang. Tak hanya itu, rasanya tidak lengkap jika kita hanya duduk melamun. Sembari menghabiskan waktu dengan orang yang terkasih, kita harus mencicipi makanan khas dari wisata ini yakni kerupuk samier yang dijajakan para pemilik warung dan kedai di sepanjang pintu masuk tempat wisata.

Banyak yang berubah sejak Kami mengunjungi wisata ini pada pertengahan bulan Maret kemarin. Ya, penambahan infrastuktur baru dan pembangunan yang masih on procces. Kedatangan kami disambut baik oleh Khoiruddin Farid selaku ketua pengelola kelompok sadar wisata Desa Tengguli (POKDARWIS). Tentunya kami melakukan prosesi wawancara untuk menggali informasi-informasi baru terkait taman wisata Lokajaya untuk bahan tugas outing class kami.

“Menilik sejarah penamaan taman wisata  Lokajaya, dahulu Sunan Kalijaga ke Tengguli bertugas untuk mencari “tiang soko” (tiang penyangga) , dan kayu jati yang masih utuh berkaitan dengan makna gagah berani. Karena di desa Tengguli terdapat banyak sekali pohon Jati yang tumbuh besar dan tinggi didukung dengan kesuburan tanahnya karena hidup di dataran tinggi.”

Farid menambahkan awal pembangunan pada bulan Juni 2020, dimulai dari mendatangkan ribuan bunga dari Kendal untuk menghias taman, dalam hal ini melibatkan jasa Master Plane (konsultan) lokal untuk mengkonsep sekaligus merancang pembangunan wisata di atas tanah yang luasnya mencapai 5 hektar mulai dari struktur tanah dan lain sebagainya. Sehingga masih belum sepenuhnya maksimal waktu itu karena masih dalam tahap perancangan  dan pembangunan yang berkala.

Baru di tahun 2021 pembangunan mulai menggunakan dana desa yang dialokasikan untuk taman, gazebo, pavingisasi dan kolam renang. Dana keseluruhan mencapai 300 juta yang didapat diantaranya dari pengelolaan wisata dengan menarik biaya sebesar 3 ribu per motor dan 10 ribu per mobil kepada setiap pengunjung yang datang. Perminggunya pemasukan terhitung sebesar 10 juta rupiah, sehingga dapat menyediakan fasilitas berupa kamar mandi yang berstandar nasional. Dibantu setiap pekannya melibatkan masyarakat untuk perawatan taman. Rencana , tahun 2022 nanti sudah ada kolam renang dan juga resto.

Dengan adanya wisata tersebut setidaknya berdampak positif dari sisi pengangkatan potensi alam dan wisata Desa Tengguli , pendapatan desa, membuka lapangan kerja baru bagi pedagang sehinga dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar. Serta didukung oleh peraturan desa agar menyamakan harga dagang sehingga tidak ada kesan menguntungkan diri sendiri.

Bella salah satu pengunjung mengatakan “Saya suka menghabiskan waktu untuk bersantai di taman wisata Lokajaya karena pemandangannya yang elok, apalagi ketika senja matahari memancarkan auranya yang menawan” jelasnya. Dan berharap pembangunannya bisa cepat selesai agar lebih banyak lagi wisatawan luar daerah yang mengenal betapa mempesonanya alam Jepara.

           

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline