Lihat ke Halaman Asli

Ketika Ustadzku Lupa Hafalan Qurannya

Diperbarui: 24 Februari 2021   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Saat masuk waktu subuh, seperti biasa, kami diimami Ustadz melaksanakan shalat berjamaah. Setelah membaca surah wajib di dalam shalat, yaitu surah Al Fatihah, Ustadz biasanya membaca surat As Sajadah dan Al Insan.

Ya begitulah tradisi kami, mengikuti dan meneladani kebiasaan para guru kami. Kata ustadz, Kyai Nawawi, guru beliau di Ponpes An Nur Bantul, Jogja sering  membaca surat itu di dalam shalat subuh.

Tapi suatu subuh, Ustadz membaca surah Yaasin yang dibagi bacaannya untuk 2 rakaat setelah fatihah.

Sesampainya di suatu ayat, Ustadz tiba-tiba lupa, biasanya salah satu jamaah ada yang mengingatkan atau membenarkan bacaan ketika hal itu terjadi. Tapi saat itu, tak ada satupun di antara kami yang dapat membenarkan bacaan. Sehingga ustadz berkali-kali mengulang ayat tersebut sampai akhirnya beliau tidak dapat melanjutkan dan akhirnya beliau memilih langsung ruku'.

Ada 3 pilihan saat kita lupa ayat yang kita baca, mengulang-ulang hingga ingat atau menunggu ada yang mengingatkan, mengganti dengan surah lain atau langsung menuju rukun shalat berikutnya (ruku'). Wallaahu A'lam

Tentu ketika momen ustadz kami mengulang-ulang bacaan yang lupa, beberapa di antara kami menangis. Bagaimana tidak, di pondok kami, setiap sehabis subuh, senantiasa membaca surah yaasin dan mungkin semua santri sudah menghafal dengan sendirinya. Akan tetapi tidak satupun dari kami yang dapat melanjutkan / membenarkan ayat itu. Maha besar Allah yang telah menurunkan Al-Quran yang mulia untuk pedoman hidup.

Setelah salam, Ustadz langsung menyampaikan beberapa hal, beliau adalah seseorang yang tidak pernah marah. Semoga senantiasa diberi sehat sekeluarga. Aamiin

Ustadz lalu mengambil  Al-Quran, melihat ayat yang tadi tidak dilanjutkan karena salah (lupa),

"Jadi semoga ini menjadi pembelajaran dan pengingat untuk kita semua. Saya tadi lupa ayat ke-77. Artinya: Dan tidaklah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ..." kata Ustadz.

"Kita ini diciptakan dari air hina ya, lalu mengapa bersikap merasa hebat? Diciptakan dari tanah tapi bersifat langit," jelas Ustadz yang beliau juga seorang hafidz 30 juz dan menguasai bacaan qiroah 10 imam.

Ustadz menjelaskan, tadi sebelum mengimami, beliau sudah terlalu percaya diri (PD) bahwa bacaan beliau akan lancar-lancar saja, "toh ya surah Yaasin dibaca setiap pagi bada subuh," kata ustadz dengan yakin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline