Lihat ke Halaman Asli

Hilwa Aulia

mahasiswa

Kontroversi Citayam Fashion Week

Diperbarui: 4 Agustus 2022   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Belakangan ini, citayam fashion week tengah viral dan menjadi sorotan warganet di media sosial.

Puluhan remaja di berbagai wilayah di Jakarta maupun daerah-daerah lainnya berkumpul untuk adu gaya berpakaian dan melakukan fashion show dengan melintasi zebra cross di kawasan  daerah Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Hal ini memunculkan anggapan positif maupun negatif. Remaja Citayam menganggap kegiatan ini sebagai hal yang  positif karena dapat meningkatkan kreativitas dalam memadupadankan pakaian mereka serta mampu memajukan usaha yang ada di sekitar kawasan tersebut.

Namun, tidak sedikit pula masyarakat yang menganggap hal tersebut sebagai kegiatan negatif karena Citayam Fashion week dapat mengganggu aktivitas di jalan raya, membuka peluang terjadinya tindakan kriminal dan sebagai kampanye terselubung gerakan LGBT di kalangan anak muda. 

Membahas Citayam Fashion Week tidak akan lengkap tanpa kehadiran Bonge, Roy, Jeje dan Kurma. Gaya pakaian mereka yang "nyentrik", meniru gaya berpakaian kalangan atas yang terkenal mewah yang biasa dipakai oleh orang-orang kantoran di wilayah SCBD, berhasil menginspirasi remaja seumuran mereka untuk berani mengekspresikan diri. Keempat remaja tersebutlah yang mempopulerkan kegiatan ini bahkan sampai dijuluki sebagai "PENGUASA SCBD". Berkat popolaritas tersebut, mereka telah diundang di stasiun televisi, menjadi model video clip serta ditawarkan bantuan pendidikan/beasiswa oleh Kementerian Pariwisata.

Namun semua berubah sejak petugas gabungan kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP membubarkan Citayam Fashion Week pada 27 Juli 2022.

Hal itu tak lantas menjadikan daerah dukuh atas dan sekitarnya sepi dari aktivitas remaja citayam. Meskipun sudah dibubarkan, acara fashion show tetap berjalan seperti biasanya.

Catwalk kini berpindah ke trotoar jalan, yang sebelumnya biasa dilakukan di zebra cross.

Pemerintah terlihat tidak ambil pusing dengan kegaiatan yang tetap berjalan. Wakil Kepala Dinas Perhubungan Provinsi  DKI Jakarta, Bapak Chaidir,  saat ditemui di sela-sela acara Grand Launching Layanan Microtrans AC Koperasi Angkutan Umum di Hotel Sofian Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (3/8/22)  mengatakan bahwa Citayam fashion week sebagai hal yang musiman. "Biarkan merka berkspresi, jangan dilarang. Asal tetap Menghormati hak pengguna trotoar lain dan menjaga kebersihan lingkungan". 

Namun tidak semua masyarakat sepakat dengan Pemerintah. Jika Citayam Fashion Week terus diabaikan, lalu lintas di daerah jalan Sudirman akan terus macet. 

Jika hal ini terus terjadi, lantas, siapa yang mau disalahkan. Remaja yang ada di lokasi juga tidak bisa disalahkan karena tidak ada tindakan yang tegas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline