Lihat ke Halaman Asli

Dampak Perang Dagang AS-China terhadap Stabilitas Ekonomi Global

Diperbarui: 11 Januari 2025   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Perang dagang antara Amerika Serikat dengan China mencerminkan dasar dari dinamika kekuatan dalam sistem internasional yang kompleks. Dalam pandangan Hubungan Internasional, logika  perang dagang ini mencerminkan ketegangan antara dua kekuatan besar yang saling bersaing untuk mendominasi ekonomi global.  Kedua negara saling menerapkan tarif yang tinggi dan hal tersebut dapat menghambat perdagangan. Kedua negara tersebut telah menciptakan pasar global yang berdampak pada investasi dan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Ketidakpastian dagang ini, tidak hanya mempengaruhi hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Tiongkok, tetapi juga mengganggu rantai pasokan global dan memicu respons negara-negara lain yang menyesuaikan kebijakan dengan perdagangan mereka.

Berdasarkan sudut pandang ilmu ekonomi politik internasional, perang dagang ini menunjukkan bagaimana logika kekuatan ekonomi dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri. Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, Amerika Serikat, berupaya memperbaiki neraca perdagangan yang defisit dengan menerapkan tarif impor barang-barang dari Tiongkok. Begitu pula dengan Tiongkok, mereka merespons dengan cara yang serupa. Dari hal tersebut, kita tahu bahwa kebijakan perdagangan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi tetapi juga dipengaruhi oleh pertimbangan strategi dan geopolitik. 

Dampak perang dagang ini juga dirasakan oleh negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Meskipun dampak yang dirasakan oleh Indonesia tidak terlalu signifikan, tapi perdagangan global dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik. Indonesia mempunyai peluang untuk mengisi pasar yang ditinggalkan oleh kedua raksasa ekonomi tersebut, namun hal ini memerlukan strategi yang tepat untuk memanfaatkan situasi tersebut. Keterlibatan Indonesia dalam rantai pasokan global membuatnya rentan terhadap fluktuasi harga dan permintaan internasional.

Secara keseluruhan, perang dagang antara Amerika Serikat dengan China adalah dinamika kekuatan dalam sistem internasional yang semakin kompleks. Stabilitas ekonomi global bergantung pada kemampuan negara-negara untuk beradaptasi dengan perubahan kebijakan perdagangan dan menjaga hubungan diplomatik yang konstruktif. Mengingat peran penting kedua negara tersebut dalam perekonomian dunia, upaya untuk menyelesaikan konflik ini melalui dialog dan negosiasi menjadi sangat penting untuk mencegah dampak negatif lebih lanjut terhadap pertumbuhan ekonomi global dan stabilitas pasar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline