Lihat ke Halaman Asli

Prihatin!!! Pelecehan Seksual "Oknum" Kepsek

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Baru-baru ini tanggal 3 Juni 2013 di Kota Bandung dihebohkan dengan laporan lima orang siswi yang diduga mengalami pelecehan seksual oleh Kepala Sekolah mereka. Para siswi SMKN 4 Bandungyang berinisial AL (17), M (16), CD (17), NS (16), dan NN (17) ini secara resmi melaporkan AD kepala sekolah mereka kepada Pemkotdan Polrestabes Bandung.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh Tribun Jabar beberapa hari ini, salah satu korban ‘Nana’ (bukan nama sebenarnya), ia mengungkapkan "Saya dilecehkan pas ulang tahun, ketika itu dipanggil ke ruangan, saya diberi uang Rp 100 ribu sebagai kado," Semula pemberian uang ditolak tapi kepala sekolah memaksa dan bilang ikhlas. "Saya ikhlas, sebagai hadiah ulang tahun," ujar Nana menirukan ucapan kepala sekolah.

Nana pun akhirnya menerima pemberian uang dan pamit pulang. Namun saat akan keluar pintu dipanggilnya kembali dan diminta untuk dicium. "Saya kira hanya cium tangan, tapi malah menarik dan menciumi pipi, kening dan nyaris ke bibir," kata Nana.

Ia langsung berontak dan lari keluar. Usai kejadian ia tak lapor karena takut, tapi hanya curhat ke sahabatnya. "Saya baru berani lapor setelah teman-teman jadi korban dan didukung guru-guru," ujar Nana.

Lain halnya dengan Rika (17) bukan nama sebenarnya mengaku mendapat perlakuan tak senonoh di ruang kerja Kepala Sekolah dan di sebuah karaoke di kawasan Pelajar Pejuang.

Selain dipeluk dan dipegang, sang Kepsek juga sempat memaksa mencium siswi yang baru lulus tersebut. Rika  mengaku mendapat perlakuan tak senonoh pada akhir tahun 2012. Kasus pertama terjadi di ruang Kepala Sekolah, sedangkan kasus kedua terjadi di sebuah ruang karaoke "G" yang berlokasi di Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung.

Di ruangan Kepala Sekolah terjadi bulan September. Saat itu Rika baru saja mengikuti kegiatan belajar mengajar berpapasan dengan Kepala Sekolah dan dipanggil ke ruangan. Disana, Kepala Sekolah menanyakan tunggakan SPP Rika.
"Kepala sekolah tanya masalah tunggakan SPP dan akan melunasinya tapi saya tolak," ujarnya.

Walau sudah ditolak, tetap memaksa bahkan langsung memeluk dan pegang-pegang paha. Setelah kejadian tersebut, oknum kepala sekolah tersebut sering mengajak pergi dan sempat ngajak ke tempat karaoke.
Rika mengaku takut, sehingga ajakan ke karoke diturutinya juga. "Kirain karaoke bersama teman-teman, ternyata hanya berdua. Di sofa, dia meluk-meluk dan cium saya. Pengen berontak tapi takut. Akhirnya saya mendem. Dia juga pernah bilang jangan beritahu siapa-siapa," ujarnya.

Perbuatan Kepsek yang paling dibenci Rika adalah saat ia diminta melakukan seks oral. Jika Rika tidak menolak, imbalannya SPP akan dilunasi ditambah uang sebesar Rp 100 ribu.

Karena tidak kuat menahan derita itu Rika menceritakan kejadian yang menimpanya kepada dua temannya. Ternyata oleh kedua temannya dilaporkan ke sejumlah guru hingga akhirnya berkembang luas.

Kasus tersebut saat ini sedang ditangani oleh Polrestabes Bandung.

Dengan adanya laporan kasus ini betapa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, betapa prihatinnya kondisi pendidikan di Indonesia. Bila benar laporan dari para siswi tersebut, maka betapa ironisnya seorang kepala sekolah yang merupakan ‘gurunya para guru’ atau ‘pimpinannya para guru’ yang harusnya digugu dan ditiru, ternyata melakukan perbuatan yang tercela dan memalukan.

Sebagai renungan!!!

Bagi para guru, ayo jadilah teladan bagi para siswanya….

Bagi para guru, jangan lakukan perbuatan yang tercela atau merugikan diri anda sendiri….

Bagi para guru, jagalah akhlak dankode etik guru dengan sebaik-baiknya…

Bagi para guru, jadilah peristiwa ini jadi pelajaran berharga yang harus dihindari …..

Siapa lagi yang mau memajukan guru di Indonesia kalau bukan anda sendiri….

Hilmy Ferdiansyah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline