Lihat ke Halaman Asli

Hilmy Dzakwan

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Warung Tahu Telor Bu Syafi'i: Usaha Kecil yang Bertahan Sejak Tahun 2000

Diperbarui: 19 Juni 2024   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung Tahu Telor Bu Syafi'i. (sumber : Google Maps)

Dalam Perjalanan panjang sejak tahun 2000, Warung Tahu Telor Spesial Bu Syafi'i telah menjadi contoh keberhasilan usaha kecil yang mampu bertahan selama 24 tahun. Usaha ini didirikan oleh Bu Syafi'i yang dibantu oleh suaminya, usaha keluarga ini berdiri dengan tujuan untuk menambah penghasilan keluarga, memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai pendidikan anak-anaknya. 

Usaha Warung Tahu Telor Spesial Bu Syafi'i didirikan pada tahun 2000. Dengan modal awal sebesar 200 ribu rupiah, Bu Syafi'i memulai usahanya dari nol. Modal tersebut digunakan untuk membeli bahan-bahan masakan yang akan dijual di warungnya. Bu Syafi'i memulai usahanya dengan menjual berbagai masakan seperti soto ayam, martabak, tahu bumbu, dan tentu saja tahu telor yang menjadi menu andalannya hingga sekarang.

Selama 23 tahun, Warung Tahu Telor Spesial Bu Syafi'i telah melayani pelanggan setia di sekitar perumahan tempat tinggalnya. Berkat rasa yang lezat dan harga yang terjangkau, warung ini berhasil menarik perhatian banyak pelanggan. Meski modal awalnya terbatas, Bu Syafi'i percaya bahwa dengan memberikan kualitas terbaik, pelanggan akan terus datang dan semakin banyak orang yang mengetahui tentang warungnya.

Dalam menjalankan usahanya, Bu Syafi'i menghadapi berbagai kendala, terutama fluktuasi harga bahan-bahan masakan dan penurunan penjualan. Untuk mengatasi kenaikan harga bahan, Bu Syafi'i menyesuaikan harga jual produk sesuai dengan kenaikan harga bahan baku. Namun, jika perubahan harga bahan tidak terlalu signifikan, ia memilih untuk tidak mengubah harga menu agar tetap terjangkau bagi pelanggan.

Strategi lainnya adalah meningkatkan promosi dan penyebaran informasi mengenai warungnya. Awalnya, promosi hanya dilakukan di sekitar perumahan, tetapi kemudian Bu Syafi'i bekerjasama dengan agen pemasaran online, membuat website bisnis, dan membuka layanan pesanan catering untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Sebelum pandemi COVID-19, strategi pemasaran Warung Tahu Telor Spesial Bu Syafi'i cukup sederhana: menjual produk di sekitar perumahan dan membuka jasa layanan catering. Selama pandemi, meskipun terjadi penurunan penjualan, Bu Syafi'i tetap bertahan dengan menjual melalui jasa pesanan dan catering. Strategi pemasaran tidak banyak berubah, namun fokus pada layanan antar menjadi kunci untuk tetap melayani pelanggan setia.

Bu Syafi'i memiliki motto berwirausaha yang selalu dipegang teguh: "rasa dan harga adalah yang utama". Ia percaya bahwa menjaga kualitas rasa dan memberikan harga yang wajar adalah kunci untuk mempertahankan pelanggan.

Untuk para mahasiswa yang ingin berwirausaha, Bu Syafi'i memberikan pesan penting: "Kalau mau usaha itu harus tekun, jangan sedikit-sedikit berhenti, jalan, berhenti lagi, jalan lagi. Jadi harus menjalankan usahanya dengan konsisten tidak berganti-ganti. Dijalani saja apa yang menjadi keputusan awal."

Kisah Bu Syafi'i dan Warung Tahu Telor Spesialnya adalah bukti nyata bahwa dengan ketekunan, inovasi, dan adaptasi, usaha kecil pun dapat bertahan dan berkembang. Warung ini tidak hanya menjadi sumber penghasilan bagi keluarganya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Bu Syafi'i menunjukkan bahwa meski dengan modal kecil, dengan semangat dan kerja keras, kesuksesan dapat diraih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline