Lihat ke Halaman Asli

Hilmi Ubaidillah

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama' Sidoarjo

Strategi Pengembangan Daya Saing di Era VUCA

Diperbarui: 10 Juli 2023   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA VUCA

Hilmi Ubaidillah

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama' Sidoarjo

Email:hillubaidill0410@gmail.com

Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di berbagai sektor, menjadikan perubahan sebagai salah satu kejadian paling signifikan di abad ini. Kemajuan dan pembangunan bangsa tidak diragukan lagi, dipengaruhi oleh halini. Modifikasi ini meliputi: Pentingnya keterampilan kompetitif dapat dilihat dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk politik, masyarakat, ilmu pengetahuan, kedokteran, pertanian, dan pembangunan. Akibatnya, negara harus menyesuaikan diri dengan setiap aspek wilayah ini serta lembaga dan organisasi yang membentuknya. Organisasi dan bisnis juga harus beradaptasi dengan perubahan ini jika ingin menghindari ketertinggalan di era VUCA, yaitu periode saat ini.

Era VUCA kontemporer (volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas) merupakan salah satu daya saing perusahaan yang tak tertahankan. Kecepatan, ketidakpastian, ambiguitas, dan kompleksitas perubahan di dunia saat ini memengaruhi setiap industri. Mirip dengan bagaimana komunitas internasional bereaksi berbeda terhadap globalisasis kala besar. Sebuah desa universal dengan keteraturan telah dimungkinkan oleh globalisasi. Menjadi semakin sulit untuk menjaga ketertiban. Menurut Fukuyama (2000), globalisasitelahsecarasignifikanmengganggusistemmasyarakat di mana agama telahkehilanganpengaruhnya, menyebabkanepidemikemiskinan, kejahatan, bunuhdiri, dan korupsi. dan sedangmelakukan.

Berbagaisistemkehidupan juga segerameningkatkanrealismemanusia dan membawaperubahansosialsepertipembalikanprinsip moral dan cita-citatinggi. Baik yang kaya maupun yang kurangmampumenjadilebih kaya. Oleh karenaitu, kitaharusmengakuibahwa model dan prosedur yang lebihbaikakandiperlukanuntuksumberdayamanusia di masa depanjikainginmengembangkanketerampilan, efisiensi, dan dayasaing yang diperlukandalammasyarakat global. Handoko (2012) menegaskanbahwa orang adalahkomponenpentingdarisetiapperusahaan. Untukmeningkatkanefektivitas dan efisiensiorganisasiatauperusahaan, sumberdayamanusia (SDM) harusditanganisecaraefektif.


Dunia Dan Situasi Vuca

Saya akan membahas secara singkat pentingnya era VUCA dan pendekatan kebijakan yang kreatif dan dapat diadaptasi yang dapat berhasil di dalamnya. Komunitas militer Amerika Serikat (AS) awalnya menggunakan akronim VUCA (Volatile, Uncertain, compliqut, and Ambiguous) pada tahun 1987 untuk merepresentasikan multilateralisme yang dinamis, fluktuatif, tidakpasti, rumit, dan ambigu akibat Perang Dingin. Ini berfungsi untu kmenggambarkan skenario antarplanet. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, baik pebisnis maupun akademisi sudah mulai menggunakan istilah "VUCA". Diskusi VUCA selalu melibatkan lingkungan yang kacau dan sulit diatur. Peradaban modern mengalami disrupsi ini akibat kemajuan TIK dan mobilitas manusia yang sangat meningkat. Tentu saja, keadaan in imenyebabkan perubahan signifikan dalam ekspektasi publik akan ketepatan waktu dan akurasi

Revolus iIndustri 4.0 merupakan revolusi industri terbaru yang sedang dialami dunia saatini. Adanya teknologi seperti artificial intelligence (AI), big data, cloud computing, dan Internet of Things (IoT) lah yang menyebabkan situasi ini. Terlepas dari batasan waktu dan lokasi, IoT menawarkan ruang yang terhubung antar perusahaan. Dua belas institusi akan didorong oleh revolusi ini untuk menjual barang secara instan dan dengan tingkat personalisasi (customization) yang tinggi. Dengan bisnis seperti Apple, Samsung, Tesla, Amazon, Google, Spotify, dan Whatsapp, kita dapat mengamati revolusi industri ini. Mereka adalahGojek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, dan Ruang Guru untuk Indonesia. Kondisi yang tidakstabiladalah yang sepertiini. Artinya, perubahan mendadak dan cepat yang memiliki efek signifikan yang tidak terduga. Dunia menjadi lebih tidak stabil semakin cepat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline