Lihat ke Halaman Asli

Hilmi Sayyidassulaeman

Pelajar /mahasiswa

Pandangan Islam pada Paylater Perilaku Konsumtif

Diperbarui: 10 Oktober 2022   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandangan Islam Pada  Paylater Terhadap   periaku  konsumtif 

  • Pendahuluan

Perkemabangan teknologi berubah termasuk perilaku jual beli secara onlie dan bertransaksi  mengunakan uang elektronik dan dengan kemudah yang di dapatkan oleh masyarakat membuat fenomena baru seperti dalam proses pembayaran di bergia plafom belanja menawarkan pembayaran beli dulu dan bayar nanti yang kita sebut dengan pembayaran mengunakan metode paylater. . Fitur PayLater adalah salah satu tren yang diminati milenial belakangan ini. Beberapa perusahaan aplikasi besar gencar mempromosikan fitur ini di platformnya yang menawarkan fasilitas kredit tanpa kartu kredit dengan manfaat serupa (Aria, 2019)

PayLater yang biasanya ada di situs-situs e-commerce, tidak perlu menggunakan kartu dalam bentuk fisik (Aristanti, 2020). Ditambah lagi, proses pendaftarannya yang sangat singkat dan kilat. Selain itu, penggunaannya juga sangat mudah dan praktis, kamu bisa memanfaatkannya kapan pun dan di mana pun.PayLater adalah metode pembayaran seperti kartu kredit di mana perusahaan aplikasi menalangi dulu pembayaran tagihan pengguna di merchant setelahnya pengguna membayar tagihan tersebut kepada perusahaan aplikasi. Untuk bisa menggunakan layanan ini pengguna akan diminta memberikan data pribadi, foto diri dan foto KTP (Farras, 2019). Selain itu, kamu juga harus mengisi informasi data pribadi kamu pada formulir yang disediakan secara online (Aristanti, 2020)

Kemudahan yang  didapatkan oleh masyarkat sangat berlebihandan sangat tidak sehat perilaku ini akan menimbulkan perilaku konsumtif dan menurut data  tentang perkembangan proses pembayaran mengunakan payleter. diterbitkan oleh DSReseach pada Fintech Report 2019, Paylater menjadi layanan populer ketiga sebanyak 56,7%  setelah aplikasi dompet digital sebanyak 82,7% dan  investasi sebanyak 62,4%. Survei Daily Social terhadap 1500 responden, terdapat 509 pengguna Paylater dalam  berbagai fintech, seperti Shopee Paylater sebanyak 78,4%, Gopay Paylater sebanyak 33,8%, Kredivo sebanyak 23,2%, Akulaku sebanyak 20,4%, Traveloka Paylater sebanyak 8,6%, Indodana sebanyak 3,3%, Home Credit sebanyak 2,8% dan jenis lainnya sebanyak 0,4%. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa 1 dari 3 pengguna aplikasi juga merupakan pengguna Paylater (Dailysocial, 2020)

payletter di dengan didukung dengan berbagai penawaran menarik dan promo menggunakan diskon yang besar membuat perilaku yang lebih konsumtif dan tidak sesuai kebutuhan yang perlukan oleh induvidu atau masyarakat itu sendiri.oleh karena itu mengakat persoalan ini karena dalam ajaran atau pandangan islam sangat tidak di anjurkan berperilaku berlebihan yang disebut konsumtif mengunakan payleter.

  • Pembahasan
  • Fitur Payleter adalah salah satu tren yang diminati milenial belakangan ini.Beberapa dinamika gencarnya promosi yang dilakukan oeh berbagai platform belanja yang ditawarkan fasilitas kredit tanpa kartu dengan manfaat yang sama (Iin Emy Prastiwi, 2022)
  • PayLater yang biasanya ada di situs-situs e-commerce, tidak perlu menggunakan kartu dalam bentuk fisik  Ditambah (Iin Emy Prastiwi, 2022). lagi, proses pendaftarannya yang sangat singkat dan kilat. Selain itu, penggunaannya juga sangat mudah dan praktis, kamu bisa memanfaatkannya kapan pun dan di mana pun.PayLater adalah metode pembayaran seperti kartu kredit di mana perusahaan aplikasi menalangi dulu pembayaran tagihan pengguna di merchant setelahnya pengguna membayar tagihan tersebut kepada perusahaan aplikasi. Untuk bisa menggunakan layanan ini pengguna akan diminta memberikan data pribadi, foto diri dan foto KTP (Farras, 2019). Selain itu, kamu juga harus mengisi informasi data pribadi kamu pada formulir yang disediakan secara online (Iin Emy Prastiwi, 2022) (Ika Yunia Fauzia, 2014)
  • Dapat diambil,dengan kemudahan yang diberikan oleh pihak platform memberikan pengaruh pola pikir yang sangat jelek sekali bagi generasi muda yang memiliki  pola pikir kurang stabil dan ingin mengikut zaman dan  tidak di  barengkan sikap  menyimpan  sebagian uang pemberi orang tuanya untuk menabung .akan membuat permsalah dimasa depan nanti karena para generasi muda sangat memiliki prilaku konsumtif .
  • Modernisasi memilikidampak positif salah satunya mempermudah manusia dalam menjalankan aktifitassehari-hari, namun juga pada saat ini kebutuhan manusia tidak hanya sekedardalam mempermudah dirinya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari akantetapi keinginan untuk terlihat “modern” dengan menerapkan perilaku konsumtifmelebihi batas kebutuhan bahkan penghasilannya seperti sudah menjadi tren,keinginan untuk terlihat menonjol dan istimewa marak terlihat. mengatakan semua lapisan masyarakat.tanpa mengenal usia dan strata sosial sudah terbawa oleh derasnya arus konsumerisme.  (Ika Yunia Fauzia, 2014)
  • Menurut pandangan Ekonomi Islam, Islam telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada umatnya agar selalu bersikap sederhana dan melarang dari sikap boros dan berlebihan dalam berbelanja ini sebagaimana firman Allah swt:” Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqan: 67) serta dalam ayat yang lain disebutkan bahwa: “Dan makan dan minumlah kalian, tapi janganlah kalian berlebih-lebihan. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf 31).
  • Dengan demikian, perilaku konsumtif dalam ajaran islam snagat dilarang oleh  allah dna rasulnya karena sifat tersebut adalah sifat yang dimiliki oleh setan dan iblis.dan dalam pelaksanakan perlu hati karena memiliki sisi hutang piutang dan harus diluluskan dan akan menjadi penghambat di akhirat nanti.
  • Sebagia generasi muda kita harus memiliki edukasi dan membaca lebih banyak lagi terumata tentang finasial.kerena,percepatan Globalisali dan teknologi membuat dmapak yang positif dan negative dengan penerapkan perilaku yang sesuai dengan aturan dan agama kita bisa memilisasi dampak dari negarif dari persoalan diera sakarang
  • Kesimpulan
  • Konsep utama dari fitur pembayaran PayLater ini adalah ‘beli sekarang, bayar nanti’. Jual beli dengan cara ini dimana konsumen (pembeli) membeli/ mengambil barang dari penjual, lalu di akhir periode tertentu yang disepakatai bersama akan dibayar total seluruhnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Online,2020)konsumsi adalah pemakaian barang hasil produksi (bahan makanan, pakaian dan sebagainya), barang-barang yang langsung memenuhi keperluan hidup. Modernisasi erat kaitannya dengan perilaku konsumtif yang dianut masyarakat secara sadar maupun tidak disadari. perilaku tersebut adalah perilaku kurang baik dan sangat di benci oleh  Allah SWT  dan Rosulnya sebagai  hambanya kita  memiliki sifat yang sederhana saja dan tidak memiliki sifat berlebihan dan bersyukur yang kita memilki dan terus belajar dalam mengenal dunia finasilal agar lebih memahami.

D.References

Iin Emy Prastiwi, T. N. (2022). Konsep Paylater Online Shopping dalam Pandangan Ekonomi Islam.

Ika Yunia Fauzia, A. K. (2014). Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqasid al-Syariah. jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline