Pusat Pembinaan dan Pemgembangan Bahasa Jl. Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur 13220Penerjemahan merupakan proses kompleks yang tidak hanya sekedar mengalihkan kata dari satu bahasa ke bahasa lain. Lebih dari itu, penerjemahan memerlukan pemahaman mendalam tentang bahasa sumber, bahasa target, serta konteks yang melingkupinya. Sebuah terjemahan yang baik harus mampu menyampaikan pesan, nuansa, dan makna yang sama seperti teks asliya. Oleh karena itu, ada beberapa tahapan penting yang harus dilalui seorang penerjemah untuk mengahasilkan terjemahan yang berkualitas, salah satunya adalah tahap penyuntingan.
Penyuntingan adalah proses membaca, mencermati, dan memperbaiki naskah agar siap untuk diterbitkan ke khalayak umum. Penyuntingan dilakukan untuk menyempurnakan isi, bahasa, dan format naskah seperti ejaan, diksi dan struktur kalimat. Orang yang melakukan penyuntingan disebut penyunting atau copy editor jika khusus menyunting naskah. Lalu apa perbedaan editor dan penyunting? Penyunting hanya bertugas memperbaiki naskah yang sudah ada, sedangkan editor biasanya juga bertugas untuk merencanakan dan mencari naskah yang akan diterbitkan.
Ada beberapa syarat dan keterampilan yang harus dipenuhi dan dikuasai oleh seorang penyunting naskah terjemahan diantaranya; seorang penyunting harus menguasai kaidah kebahasaan Bahasa Indonesia, mampu menggunakan tesaurus, peka terhadap bahasa, wawasan yang luas, cermat dan teliti, peka terhadap isu SARA dan pornografi, dan menguasai asing terutama Bahasa Inggris. Semua keterampilan diatas sangat penting untuk dikuasai agar dapat menghasilkan terjemahan yang baik dan dan dapat diterima.
Penyunting naskah dapat menggunakan beberapa alat bantu untuk mendukung penyuntingan. Penyunting dapat menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) untuk mencari tahu diksi yang tepat untuk digunakan. Untuk mencari persamaan atau lawan kata, dapat menggunakan tesaurus. Juga ada kamus EYD (ejaan yang disempurnakan) agar kita tahu cara penulisan yang tepat untuk sebuah kata, dan yang terakhir penyunting bisa menggunanakan Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) untuk membentuk istilah dalam bahasa Indonesia agar seragam, sistematis, dan sesuai dengan kaidah kebahasaan.
Selanjutnya, tahap dalam proses penyuntingan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sebelum menyunting, ketika meyunting, dan setelah menyunting. Sebelum menyunting, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan seperti memriksa kelengkapan naskah, menentukan jenis naskah, memeriksa isi, menggali informasi tentang penulis, membaca naskah secara sekilas, dan menyiapkan alat penyuntingan.
Setelah melakukan tahap-tahap sebelum menyunting, tahap selanjutnya adalah proses menyunting. Hal pertama yang perlu diperhatikan saat menyunting adalah isi. Penyunting harus memeriksa isi dari sebuah naskah penerjemahan, apakah sudah sesuai dengan teks sumber atau belum. Hal kedua yaitu kebahasaan. Penyunting harus teliti dalam memeriksa naskah terjemahan terutama dalam kesalahan-kesalahan kecil yang sering kali terlewat seperti penggunaan huruf kapital, tanda baca, typo dan sebagainya. Selanjutnya penyunting mulai memeriksa aspek kebahasaan dari naskah yang disunting. Contohnya struktur kebahasaan, keefektifan kalimat, kalimat rancu, kalimat ambigu dan yang lainnya agar nantinya naskah terjemahan mudah dipahami oleh pembaca.
Setelah selesai menyunting, tahap yang terakhir adalah membaca kembali naskah terjemahan yang telah disunting agar memastikan tidak adanya kesalahan yang terlewat selama proses menyunting. Tahap ini penting sekali untuk dilakukan agar hasilnya layak untuk dipublikasikan ke masyarakat luas.
Demikianlah tahap-tahap penyuntingan naskah terjemahan yang saya dapatkan ketika mengikuti seminar di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang disampaikan oleh Bapak Setyo Untoro sebagai narasumber pada kegiatan seminar tersebut pada hari Selasa, 05 November 2024. Mohon maaf bila terdapat kesalahan, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H