Lihat ke Halaman Asli

Grib

Mahasiswa

Ekspedisi Tiga Pilar Langit BLS

Diperbarui: 10 Oktober 2023   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puncak gunung buleud/Dok Pribadi

EKSPEDISI TIGA PILAR LANGIT BLS

Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum (MAPACH) FPIPS UPI mengadakan kegiatan Ekspedisi Tiga Pilar Langit BLS (Buleud, Lalakon, Singgah) di Kabupaten Bandung. Minggu (9/9/2023). Kegiatan yang bertemakan "Menjaga dan Melestarikan Lingkungan melalui Agrofosrestri".

Minggu tanggal 9 september pukul 06.30 WIB kami berkumpul di gate 2 upi untuk melaksanakan pemberangkatan xpdc 3 pilar langit BLS ( Buleud-Lalakon-Singa). Pada pemberangkatan ini terdiri dari 6 anggota muda dan 2 anggota penuh. 

Sebelum memulai perjalanan kami melaksanakan do'a Bersama terlebih dahulu. Perjalanan kami tempuh cukup jauh dengan kondisi lalu lintas yang tidak terlalu ramai. 

Dengan durasi perjalanan kurang lebih selama 2 jam. Perjalanan sempat terkendala karena ada gangguan transportasi (ban bocor) sehingga harus diperbaiki terlebih dahulu

Sekitar pukul 08.30 kami tiba dibase camp gunung buleud. Sesampainya disana kami memakirkan motor. Selanjutnya, kami melakukan persiapan, kemudian berdoa dan memulai perjalanan menuju puncak gunung buleud.

Sesampainya di puncak, kami rehat sejenak dan melanjutkan sesi dokumentasi. Pada pukul 09.50 kami melanjutkan perjalanan turun kemudian tiba dibase camp pada pukul 10.10 WIB. 

Pada saat kami menuju di kaki gunung Buleud, kami melakukan wawancara dengan salah satu warga  menurut Dole gunung buleut merupakan gunung yang memiliki legenda di masyarakat, legenda tersebut ialah legenda tentang kisah Dayang Sumbi dan Sangkuriang yang menyambung dengan legenda Tangkuban Parahu. Warga setempat mengatakan bahwa Dayang Sumbi dan Sangkuriang tinggal di sekitar gunung buleut.

Gunung buleud pun sangat bermanfaat terhadap masyarakat sekitar gunung buleud, karena sumber air di gunung tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari hari masyarakat sekitar. Gunung buleut pun sempat menjadi tempat penelitian yang dilakukan oleh para ahli geologi dan zoologi kenamaan. 

Pada 19 Mei 1858, Dr. Hchstetter dan Dr. Eliza de Vrij tiba di Gunung Buleud untuk meneliti formasi batuan yang berada di pinggir jurang dengan ukuran tinggi menjulang. Jika dilihat dari kejauhan, batu ini tampak seperti candi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline