Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Hilmi As Syafi i

Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Psikologi

Tingkat Antusiasme Masyarakat di Desa Cikidang dalam Pembuatan Kreasi Tong Sampah sebagai Bentuk Kesadaran Lingkungan

Diperbarui: 20 Agustus 2022   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada berbagai macam definisi tentang antusiasme salah satunya adalah gairah, semangat, minat besar, dan gelora (Kustanto, 2010: 6). Sedangkan antusiasme sendiri berasal dari kata yunani yaitu entheos yang berarti "Tuhan dalam" atau''diilhami oleh Allah" (Samuel, 2015: 2). Jika diartikan antusias adalah semangat atau minat dalam suatu kegiatan atau peristiwa yang sedang terjadi.

Sampah merupakan salah satu masalah yang sering dikaitkan dengan kesehatan hingga isu sosial, hal ini disebabkan oleh cara pandang masyarakat yang masih memandang sampah secara konvensional (Prihatiningsih, 2013: 1). Keterbatasan lahan tempat pembuangan akhir maupun rendahnya pengetahuan masyarakat akan pengelolaan sampah menjadi salah satu faktornya (Ahmad, 2018). Penduduk terbiasa membuang sampah langsung di sungai yang mengalir sepanjang desa (Hayawati dkk, 2021). Hal ini menyebabkan sungai tertutup sampah dan menjadi dangkal, akibatnya setiap musim penghujan selalu menjadi langganan banjir (Saprini, 2018). 

 Permasalahan tersebut sedang terjadi di Desa Cikidang, pada dasarnya solusi yang kami lakukan adalah solusi sementara yang sedarhana, namun tujuan dari solusi tersebut adalah untuk membuat masyarakat di desa Cikidang sadar bahwa permasalah tentang sampah merupakan permasalah serius dan jika dibiarkan akan berdampak pada kesahatan dan kebersihan lingkungan mereka. Dengan diadakannya kegiatan tersebut kami berharap kedepannya masyarakat desa Cikidang tersadar dan peduli akan masalah sampah dan kebersihan lingkungan mereka dan kami harap juga kegiatan KKN kami membuahkan manfaat untuk seluruh masyarakat di desa Cikidang. Hal tersebutlah yang membuat kami dari KKN UPI Kelompok 14 mencoba untuk menyelesaikan masalah tersebut, dimulai pada tanggal (26/06/22) kami dari KKN UPI Kelompok 14 memulai sosialisasi akan masalah sampah, diacara tersebut hadir beberapa warga dan kepala desa.

Pada tanggal (27/06/22) kelompok kami mengadakan kegiatan pembuatan tong sampah, kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa siswa dan ada pemulung setempat. Kegiatan tersebut diadakan untuk mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan masalah sampah. Namun pada pelaksanaan acara masih terlihat kurangnya antusias para warga dari Desa Cikidang padahal kami mahasiswa UPI sudah melakukan sosialisasi beberapa hari sebelumnya. Pada saat pelaksanaan pun kami kebingungan untuk mencari relawan untuk membantu kami dan pada akhirnya kami meminta bantuan dari beberapa orang yang sedang lewat, dan rata-rata relawan yang mengikuti acara adalah dari kalangan anak-anak.

Pada tanggal (30/06/22) diadakan kegiatan pemasangan tong sampah dibeberapa bahu jalan di desa Cikidang, dalam kegiatan ada beberapa kelompok pemuda yang membantu kegiatan kami, dari hal tersebut dapat terlihat bahwa para pemuda tersebut punya kesadaran akan masalah sampah di desa Cikidang. Dari kegiatan yang kami sudah lakukan dapat disimpulakan bahwa dari masyarakat Desa Cikidang yang memiliki atusiasme dan kesadaran adalah dari kalangan remaja atau pemuda.

Kesimpulan bahwa dari masyarakat Desa Cikidang masih kurangnya antuasisme dalam permasalahan sampah dan masih kurangnya kesadaran akan sampah pula. Akan tetapi dari masyarakat yang masih dalam proses pembelajar (Pemuda dan anak-anak) mereka cukup sadar dan antuasias jika ada kegiatan mengenai pemberdayaan sampah dan kegiatan yang mendorong desa menjadi maju.

Saran bagi pihak karang taruana sebaiknya lebih memberdayakan kaum muda di Desa Cikidang pada dasarnya mereka sudah sangat baik dan sangat antusias, namun masih ada beberapa pemuda yang sebaiknya dirangkul untuk meningkatkan pemeberdayaan desa dan masyarakat di Desa Cikidang. Harapan dari kami adalah agar para memuda tersebut dapat kesempatan untuk memberikan kontribusi yang baik bagi seluruh masyarakat dan lingkungan desa.

Mungkin hanya ada sedikit peringatan saja, yaitu dari masalah Tempat Pengolahan Sampah untuk segara ditangani karena jika ditunda dan berakibat pada saluran air dan berdapak pada masyarakat desa akan sangat sulit untuk ditangani. Kami dari KKN UPI mungkin tidak dapat terlalu membantu mengenai permasalah TPA dikarenakan kurangnya biaya dan beberapa hal lainnya. Namu kami berharap desa akan menghubungi kami jika memerlukan bantuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline