Lihat ke Halaman Asli

Mungkinkah Kawah Jadi Pembuangan Sampah?

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jika judul ini berupa kalimat pertanyaan, maka apa yang akan dipaparkan berikut ini pun tidak jauh dari bentuk kalimat judul di atas.
Sudah lama sekali sejak di Eropa terjadi kasus sapi gila yang jumlahnya sampai membingungkan pihak pemerintah setempat untuk memusnahkannya, saya membayangkan sebuah gagasan tentang alternatif tempat pembuangan sampah. Kita hampir semuanya mengakui bahwa sampah telah menjadi masalah yang melengkapi sisi kehidupan manusia, di manapun mereka berada. Berbagai upaya telah ditempuh untuk mengatasi masalah sampaih ini, ada yang berupa penimbunan, pendauran ulang, pemusnahan, dan upaya-upaya lain yang pada kasus-kasus tertentu masalah sampah ini menjadi semacam lingkaran setan yang sulit untuk diselesaikan. Belum lagi jika sampah dimaksud sudah menyangkut sampah-sampah tingkat tinggi yang mengandung radio aktif misalnya.

Adapun kawah yang dimaksud pada judul di atas adalah kawah gunung berapi aktif yang berisi lava pijar yang panasnya ribuan derajat celcius itu. Saya baca dari beberapa situs, di planet bumi ini ada beberapa gunung berapi yang sepanjang tahun kawahnya aktif "memasak" lava pijar tadi.

Nah, sekedar bertanya saja, dengan latar belakang seperti saya utarakan di atas, pernahkah di dunia ini ada upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah sampah dengan cara membuangnya ke dalam kawah gunung berapi aktif yang mengandung lava pijar. Sehingga ketika "paket sampah" itu dimasukkan ke dalamnya akan terbakar dan musnah. Kalo teknis membuangnya saya yakin bukan masalah bagi mereka yang sudah berpengalaman di dunia militer angkatan udara.

Bagi kompasianer yang punya informasi yang relevan dengan gagasan saya itu, mohon saya dikasih informasi. Terima kasih sebelumnya.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline