Kerja keras dan tidak mudah menyerah. Setidaknya itu dua modal utama pak bambang seorang pemgusaha kambing yang berada didaerah seneng siraman wonosari gunungkidul. Beliau saat ini memiliki peternakan kambing pedaging yang terletak di belakang pekarangan rumahnya.. Peternakan kambing tersebut memiliki kapasitas kandang yang mampu menampung hingga bisa 100 ekor kambing pedaging Bahkan pada Idul Adha lalu, dia mengaku bisa menjual kambing hingga 20 ekor, bahkan ada yang memesan kepada beliau sampai 100 ekor.
kisah inspiratf
Namun kisah sukses itu tidak datang begitu saja. Sebelum sampai pada titik tersebut, jatuh bangun dalam membangun usaha harus dilakoninya. Namun berkat ketekunan dan kesabarannya, juga dorongan dari keluarga, beliau bisa kembali bangkit. “Kami saat ini fokus pada penggemukan. Tapi karena ada permintaan kami sekalian jual beli. Untuk saat ini karena sekarang belum fokus fatening (penggemukan) kambing masih di bawah 100 ekor" tuturnya saat dihubungi wawancara .
pak bambang menceritakan, menurutnya tidak mudah membangun bisnis di bidang peternakan kambing. Ia mengaku telah mengalami beberapa kendala,sebelum akhirnya bisnis kambingnya semakin berkembang.
pak bambang mengatakan, saat ini pihaknya memilih berfokus untuk beternak kambing penggemukan . Beternak kambing penggemukan menurutnya memiliki beberapa keunggulan yakni lebih mudah dan simpel juga membutuhkan tempat lebih sedikit dibandingkan degan kambing kembang biak. Adapun saat ini peternakan kambingnya memiliki beberapa lini bisnis yakni trading (jual beli), penggemukan yang arahannya untuk menyediakan pemenuhan mereka yang memiliki usaha aqiqah, sate kambing, serta susu, bahkan pesnan saat hari raya idul adha.
Selain itu, belajar dari pengalamannya untuk mengantisipasi komplain dari warga di tempat usahanya, beliau mengolah beliau mengolah cara pakan kambing yang berbeda dengan cara-cara peternak kambing yang ada di sekitarnya, beliau menggunakan pakan permentasi yang berasal dari daun daunan yang di olah dan berikan campuran berupa bahan fermentasi. " keuntungan dari pakan dengan fermentasi, kita bisa hemat dalam pakan yang bisa sedia stok sampai satu tahun, tanpa harus khawatir dengan kondisi musim, musim apapun stok kambing akan tetap tersedia, juga dengan pengolahan pakan dan minum kambning dengan cara fermentasi bisa meminimalisir baukambing yang tidak sedap, oleh karena itu kotoran kambing disini tidak menimbulkan bau yang menyengat " ujarnya ketika kami melakukan wawancara (3/10/2022) .
bukan hanya itu, kini juga mengolah kotoran menjadi pupuk sehingga tidak berbau. Ia mengatakan jika ingin berbisnis kambing yang sehat dan berkualitas jual yang tinggi juga memberikan keuntungan pasar, maka harus bisa mengukur nilai gizi kambing. Serta harus memperhitungkan dengan benar berapa biaya yang dikeluarkan, juga cost margin dalam setahun. Dia juga mengingatkan untuk selalu ulet, tidak mudah menyerah, dan kerja keras menjadi hal yang dibutuhkan untuk menjadi peternak kambing
Awalnya ia melakukan usaha jual beli kambing secara tradisional dari pasar ke pasar. Ia menceritakan, ketika usaha kambingnya baru mulai merinstisyang baru hanya beberapa ekor kambing, Dengan semangat dari keluarga ibeliau kemudian berusaha bangkit perlahan tapi pasti beliau lagi membangun usaha kambing, hinga sekarang sudah hampir ada 30 ekor kambing yang sedang dalam masa penggemukan, bahkan ujarnya usahanya siap untuk menampung sampai 100 ekor kambing.
Pasar konsumen yang selama ini sudah berjalan sudah hampir menembus se pulau jawa, seliin kambing miliknya di jual di pasar-pasar, beliau juga banyak menerima pesnan pesanan yang hinga sampai tembus ke jakarta, momen peringatan hari besar islam seperti hari raya idul adha mengalamikenaikan yang signifikan sampai sampai -sampai hampir kewalahan untuk memenuhi permintaan pesanan konsumen.
Dengan bisnisnya ini beliau beraharap bisa berkontriusi besar dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan menyediakan kambing kambing sehat dan berkualitas yang bisa di gnakan asyarakat untuk kebutuhan hajatan, dan kebutuhan lainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H