Lihat ke Halaman Asli

Dari Al-Ghazali ke Fazlur Rahman: Evolusi Pemikiran Filosofis dalam Islam

Diperbarui: 17 Desember 2024   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pemikiran filosofis dalam Islam telah melalui perjalanan panjang dan dinamis. Dari masa klasik hingga modern, tokoh-tokoh besar seperti Al-Ghazali dan Fazlur Rahman menjadi figur kunci yang mewakili berbagai paradigma dalam menafsirkan hubungan antara akal, wahyu, dan tradisi. Untuk mengeksplorasi pemikiran mereka, kritik terhadap filsafat Yunani hingga pendekatan hermeneutis terhadap Al-Qur'an di era kontemporer. 

Al-Ghazali: Antara Kritik dan Rekonsiliasi Filsafat

1. Konteks kehidupan dan karya utamanya

Abu Hamid Al-Ghazali (1058--1111 M) dikenal sebagai salah satu intelektual besar dunia Islam. Karya utamanya, Tahafut al-Falasifah (Kerancuan Para Filosof), merupakan kritik mendalam terhadap filsafat, khususnya pandangan metafisik para filsuf seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina. Al-Ghazali berusaha menunjukkan ketidaksesuaian antara ajaran filsafat Yunani dan Islam, terutama dalam isu kekekalan alam, kenabian, dan kebangkitan jasmani.

2. Kritik terhadap Rasionalisme Ekstrem

Al-Ghazali menolak filsafat murni yang ia anggap bertentangan dengan prinsip-prinsip agama. Namun, ia tidak sepenuhnya meninggalkan penggunaan akal. Dalam Ihya Ulum al-Din, ia menyusun metode sufistik yang menyeimbangkan akal dan intuisi spiritual. Baginya, filsafat hanya bermanfaat jika digunakan untuk memahami hal-hal yang tidak bertentangan dengan wahyu.

3. Warisan Pemikiran Al-Ghazali

Warisan Al-Ghazali adalah sintesis antara syariat, tasawuf, dan akal. Ia membuka jalan bagi para ulama untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sambil menjaga fondasi tradisional Islam.

Fazlur Rahman: Pembaruan Hermeneutika Islam

1. Latar Belakang dan Pemikiran Awal

Fazlur Rahman (1919--1988) adalah seorang pemikir Islam modern yang lahir di Pakistan. Ia terinspirasi oleh tradisi klasik dan berupaya menjawab tantangan yang dihadapi umat Islam di era modern. Dalam karya-karyanya seperti Islam and Modernity, ia menekankan perlunya pembaruan intelektual melalui reinterpretasi Al-Qur'an.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline