Lihat ke Halaman Asli

Aksi Sweeping Makin Meluas

Diperbarui: 22 Maret 2017   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

METROPOLITAN – Pasca bentrokan yang terjadi antara sopir angkot dan pengemudi ojek online, aksi saling sweeping masih terjadi. Bahkan, aksi ini meluas ke wilayah perbatasan hingga menyedot perhatian pengemudi ojek online dari luar Bogor.

Di Cibinong, polisi sempat menghadang aksi konvoi pengemudi ojek online yang merangsek ke wilayah Bogor. Tepatnya di Flyover Cibinong, ketegangan terjadi antara pengemudi ojek online dari Depok dan sekitarnya dengan sopir angkot. Hingga polisi pun terpaksa menghadang kedua kubu yang nyaris bentrok.

 Informasi ini pun sontak membuat para pengemudi online geram, khususnya dari Depok. Mereka berbon­dong-bondong berdatangan hendak menuju Kabupaten Bogor. Namun, baru sampai di Flyover Cibinong kedatan­gan mereka keburu dicegah polisi. “Kita mau ke pemda tapi di sana ada sekelompok orang menghadang, terus kita disuruh mundur sama pihak kepolisian,” singkat salah seorang pengemudi online dari Depok, Deni.

Ketegangan ini bermula saat ada salah satu oknum pengemudi ojek online yang berteriak saat melihat angkot melintas di Jalan Raya Jakarta –Bogor.

Kapolsek Cibinong Kompol Hida Tjahyono membenar­kan adanya rencana penyer­buan kantor bupati di Jalan Tegar Beriman, menyusul bentrokan yang terjadi pada Senin (20/3). Namun, karena informasi itu tidak benar pihaknya pun meminta keru­munan massa pengemudi ojek online untuk kembali ke daerahnya atau Depok. “Kami cegah biar nggak ke Bogor dan kami mengawal mereka pulang sampai per­batasan,” ujarnya.

Meski polisi sudah berniat meredam, aksi sweeping se­olah sulit ditahan, melainkan meluas. Di Cileungsi, sopir angkot yang melakukan aksi mogok berkumpul di be­berapa titik. Antara lain di Desa Limusnunggal, Desa Cileungsi Kidul dan Desa Cileungsi, Kota Cileungsi. Mereka terang-terangan melakukan aksi sweeping pada pengemudi ojek online yang melintas.

Untuk mengantisipasi hal tersebut sejumlah anggota Polri, TNI dan Satpol PP di Cileungsi bersiaga. Teruta­ma di titik-titik yang dipakai berhenti para sopir angkot.

Kapolsek Cileungsi Kompol Jaka Mulyana mengatakan, aksi sweeping terjadi di Flyover Cileungsi. Saat itu pengemudi ojek online di­minta membuka jaket untuk dicek ponselnya.

“Ya, memang ada yang diberhentikan saja. Penge­mudi motor disuruh mem­buka jaket dan hp yang ada untuk dicek apakah dia pengemudi online. Tapi tidak berlangsung lama karena yang diberhentikan bukan pengemudi online. Dari siang mereka melakukannya,” ucap dia.

Atas kejadian itu, Jaka juga mengingatkan para sopir an­gkot tak melakukan sweep­ing dan tindak kekerasan. Karena jika diketahui ada hal seperti itu, pihaknya akan bertindak tegas. “Tentu­nya para sopir angkot jika melakukan unjuk rasa diper­silakan, asal sesuai aturan. Tapi kalau ada sweeping atau kekerasan akan kita tindak, baik itu sopir angkot maupun pengemudi online,” ingatnya.

Sementara itu, di tengah aksi sweeping yang me­luas juga beredar video penganiayaan pengemudi ojek online. Lelaki yang bertelanjang dada itu dibi­arkan telungkup tanpa baju. Sedangkan di sekelilingnya ada sejumlah orang yang sengaja menendang hingga menyundutkan puntung rokok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline