Saat kompetisi Liga 1 Indonesia diputar, selalu saja timbul pertanyaan siapa sih pelatih yang bakal menjadi korban pertama keganasan Liga 1? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini kerap disampaikan para penikmat liga 1 lantaran pada setiap jalannya kompetisi: awal, tengah dan akhir selalu terjadi drama pemecatan pelatih.
Soal pemecatan pelatih, memang sudah semacam tradisi pada setiap kompetisi sepak bola di seluruh negara. Pertanyaannya adalah mengapa harus pelatih yang dikorbankan?
Jawabannya adalah karena mereka lebih bertanggungjawab soal penampilan pemain di atas lapangan. Untuk itu, jika performa tim dinilai buruk, maka jalan pintas yang diambil pihak manajemen yakni harus mendepaknya dan mencari pengganti yang lebih baik.
Pemecatan pelatih oleh sebuah klub, terlebih yang mentas pada level tertinggi penting dilakukan, karena pihak manajemen tidak ingin terus-menerus tampil buruk dan tetap terjerembab di dasar klasemen.
Sebab, jika konsisten berada di papan bawah klasemen, praktis endingnya adalah bakal degradasi ke kompetisi level kedua.
Selain pemecatan pelatih agar terhindar dari bayang-bayang degradasi, tentu pihak manajemen juga menjaga pemasukan klub, karena jika suporter yang kecewa dengan pelatih dan tidak lagi mendatangi stadion, maka sangat berpengaruh terhadap pemasukan klub.
Untuk itu, kita kerap menyaksikan desakan-desakan Suporter pada pihak manajemen, membuat mereka merespon dengan mengambil tindakan pemecatan kepada juru taktik.
Pada kompetisi Liga 1 edisi 2024/2025 ini, sudah ada 3 pelatih yang menjadi korban desakan suporter, yakni Juan Esnaider (PSBS Biak), Hendri Susilo (Semen Padang) dan Widodo Cahyono Putro (Madura United).
Ketiga pelatih tersebut didepak, karena buntut dari performa tim di awal kompetisi, untuk Esnaider dipecat, karena PSBS Biak menelan tiga kekalahan beruntun, yakni menelan kekalahan perdana (4-1) saat bertandang ke stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Jum'at (9/8).
Selanjutnya, meraih kekalahan pertama (1-2) di kandang saat bersua tim tamu PSM Makassar pada Jum'at (16/8), dan kemudian tertunduk di kandang PSIS Semarang, Jum'at (23/8) setelah meraih kekalahan (0-1).