Gadis itu sederhana, namun tidak untuk senyumnya.
Senyumannya ajaib, bahkan menghipnotis seisi warung kopi.
Bintang pun protes, berkata bahwa senyumnya itu meredupkan sinarnya.
Aku pun ingin sekali lagi menatap wajah cantiknya.
Agar dia terus melempar senyum untuk menghidupkan semangatku.
Sekaligus menepiskan resah dan gelisah, serta kembali membuat bintang mencemburuinya. (21/05)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H