Akhirnya Persib Bandung resmi memperkenalkan mantan gelandang Persija Jakarta, Marc Anthony Klok sebagai pemain anyar Maung Bandung, dengan durasi kontrak selama 4 tahun.
Klok yang sebelumnya dikaitkan dengan sejumlah klub, namun pilihannya jatuh ke klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat, Persib Bandung.
Bergabungnya, pemain terbaik piala Menpora 2021 ke Persib Bandung, tentu memunculkan beragam reaksi dari Jak Mania (Suporter Persija); ada yang menilai pilihan Klok ke Persib merupakan hak prerogatif sang pemain.
Namun, tak sedikit mengecam sikap mantan pemain PSM Makassar tersebut, lantaran sejak kepindahan dari Juku Eja ke Persija, Klok diikat dengan kontrak 4 tahun, dan tiba-tiba Klok memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Macan Kemayoran.
Buntut dari kekecewaan tersebut, mereka ramai-ramai menyerbu instagram milik Marc Klok, sehingga dalam hitungan jam jumlah followers Marc Klok 622 ribu berkurang menjadi 596 ribu, dan kemudian di balas suporter Persib Bandung yang menaikan followers Klok menjadi 645 RB.
Luapan kekecewaan suporter terhadap seorang pemain memang wajar, namun harus diingat, kepindahan sang pemain ke klub lain, memang berdasarkan berbagai macam pertimbangan, dan salah satunya adalah faktor finansial di tengah pandemi.
Seperti dilakukan Suporter PSM Makassar terhadap Marc Klok saat hengkang ke Persija Jakarta pada 2020 lalu, walaupun ada yang kecewa, namun tidak berlebihan menanggapi kepindahan pemain idola-nya tersebut, sebab mereka sadar dalam dunia sepak bola, pemain yang datang dan pergi, merupakan hal yang wajar.
Seperti ada tiga punggawa Persib Bandung yang pernah membawa Maung Bandung juara, kemudian memilih berseragam Persija Jakarta seperti Djibril Coulibaly, Shahar Ginanjar, Tony Sucipto. Begitupun, dengan Firman Utina dan Atep, yang pernah perkuat Persija dan memilih bergabung Persib Bandung.
Jadi, soal kepindahan pemain ke klub baru harus ditanggapi objektif, sebab suporter hanya bisa berteriak memberi dukungan, tapi soal urusan finansial dan keperluan rumah tangga sang pemain, juga harus dipahami, terlebih di kondisi pandemi seperti saat ini.