Lihat ke Halaman Asli

Mushala Bersih karna Ulah Kami

Diperbarui: 25 September 2024   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Matahari sudah meninggi menyorot tajam ke bumi. Menciptakan bayangan panjang di lantai kelas. Azan zuhur berkumandang. Memanggil siswa-siswi untuk melaksanakan sholat. Di dalam kelas, aku dan teman-temanku Lala, Veli, Mila, Dea, dan Faras masih asyik bermain kartu Uno.

"Eh, udah dzuhur nih," Kata Lala sambil melirik jam dinding yang berdetak pelan.

Bel sholat pun berbunyi. Memecah suasana permainan yang sedang berlangsung.

"Iya nih kita pergi wudhu yuk" Ajak Veli terlihat bersemangat.

"Yuk!" seru kami semua. Namun alih-alih bergegas kami malah terjebak dalam permainan yang tak kunjung selesai. Dea tampak sangat fokus matanya menyala ingin menang.

"Udah yuk nanti telat sholat berjamaah" Ajakku sedikit khawatir.

Namun Faras justru mengusulkan "Ah kita sholat setelah sholat berjamaah selesai saja."

Sementara itu sholat berjamaah sudah dimulai. Kakiku mulai menuruni anak tangga satu per satu menuju kamar mandi. Kamar mandi tampak sepi. Menandakan bahwa teman-teman yang lain sudah melaksanakan sholat. Kami mulai berwudhu. Air mengalir dingin di tangan. Tiba-tiba Lala mengangkat tangan.

"Aku mau buang hajat dulu!" ucapnya.

Melihat kesempatan itu Faras dengan iseng menunggu Lala dan tiba tiba berteriak, "BAAAA!"

"AAAAAA!" teriak Lala tubuhnya terloncat kaget. Kami semua tidak bisa menahan tawa melihat tingkah konyol mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline