Lihat ke Halaman Asli

Hilma Hilma

mahasiswa

Diberi Karomah karena Takut kepada Allah SWT

Diperbarui: 23 Mei 2024   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NU Online

Pada zaman dahulu hiduplah seorang ahli ibadah di antara Bani Israil. Setiap malam dia beribadah pada Allah dan siang harinya dia berkeliling menjajakan dagangan. Dia selalu berkata kepada dirinya, "Wahai diriku, nafsuku, takutlah kepada Allah."

Seperti biasa, suatu hari dia keluar menjajakan dagangannya. Ketika melintasi rumah seorang pejabat dari keluarga raja (amir), dia berteriak menjajakan dagangannya di depan pintu sang pejabat. Dari balik pintu, nyonya rumah memandang keluar dan melihat seorang pedagang yang ganteng. Srrr ...angin mendesir di hatinya. Dia terkesima melihat kegantengan si pedagang. Dalam hidupnya, tak pernah dia melihat lelaki seganteng itu. Nafsu birahinya langsung memuncak.

Dia memanggil si pedagang tersebut dan menyuruhnya masuk ke dalam rumahnya. "Pedagang, aku cinta padamu. Aku punya harta yang banyak dan baju sutra. Tinggalkan daganganmu yang sedikit ini, lepaslah bajumu, dan kenakan baju sutra ini, ambillah harta yang banyak."

Nafsu lelaki itu sebenarnya ingin menuruti kata-kata nyonya rumah. Ya, siapa tidak tertarik diiming-imingi seperti itu. Namun dia berkata pada dirinya, "Wahai nafsuku, takutlah pada Allah." Kemudian dari mulutnya meluncur kata- kata kepada si perempuan, "Aku takut pada Allah Tuhan sekalian alam."

Perempuan itu berkata, "Demi Allah, aku tidak akan membuka pintu rumahku sampai kamu menyerahkan dirimu padaku.Lelaki itu kemudian berkata pada dirinya, "Wahai nafsuku, takutlah pada Allah." Ia lalu berpikir keras bagaimana tum menyelamatkan dirinya dari godaan perempuan di hadapannya. Dia pun menemukan gagasan, kemudian berkata, "Wahai istri amir, beri aku waktu sampai aku berwudhu dan salat dua rakaat," katanya.

Perempuan itu mengiyakan. Si pedagang berwudhu' dan naik ke atas loteng, persisnya ke atas wuwungan. Di tempat yang tinggi ini dia melakukan salat dua rakaat. Setelah itu dia melihat ke bawah. Oh... betapa jauhnya bumi, betapa tingginya wuwungan ini. Jarak wuwungan ke bawah sekitar 20 hasta atau 10 meter. Sambil menghadapkan wajahnya ke langit dan menangis, dia bermunajat kepada Allah, "Ya Allah, aku telah beribadah kepadamu tujuh puluh tahun. Selamatkan aku dari keburukan perempuan ini. Kalau tidak, aku datang pada-Mu bersamanya." Kemudian dia berkata pada dirinya, "Wahai nafsuku, takutlah pada Allah, takutlah pada Allah." Sesaat kemudian dia melompat dan melemparkan tubuhnya ke bawah. Sungguh luar biasa... dia selamat! Dia melayang seperti kapas dan turun ke bumi dalam posisi duduk seperti burung. Kiranya Allah telah mengirimkan malaikat untuk menyelamatkannya.

Meski dagangannya tak dapat dibawanya pulang karena tertinggal di rumah amir, dia pulang dengan hati bahagia karena terbebas dari bujuk-rayu sang istri amir. Ketika sampai di rumah ia merasa lapar sekali. Berhari-hari ia hidup dalam keadaan lapar karena tak ada makanan. Dia menangis sedih.

Di tengah kebingungan dan ke- sedihannya itu, datang seorang lelaki hendak berhutang roti. "Aku tidak punya apa-apa. Selama berhari-hari aku tidak punya roti. Kalau kamu tidak percaya, lihat sendiri di anglo," kata si ahli ibadah.

Si tamu melongok ke anglo. Ternyata di situ ada roti yang sudah siap dimakan. Mereka pun lalu makan bersama-sama. Istri si ahli ibadah merasa takjub. "Ini adalah sebuah karamah (penghormatan dari Allah). Ini pasti karena kamu, bukan karena aku. Coba kamu ceritakan apa yang sesungguhnya telah terjadi?"

Sang pedagang kemudian menceritakan semua yang dia alami bersama istri amir. Mendengar kisahnya, wanita ini bersyukur kepada Allah. Sungguh benar Allah dengan firman-Nya: "Barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Dia akan memberikan jalan keluar padanya dan mengaruniainya rezeki dari tempat yang tidak disangka- sangka." (Ath-Thalaq: 2-3)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline