Al-Arqam bin Abil Arqam termasuk di antara Assabiquunal Awwalun, yakni sahabat-sahabat angkatan pertama yang memeluk Islam. Sebagian ulama berpendapat bahwa Al-Arqam adalah insan ketujuh yang memeluk Islam, sementara ulama yang lain mengatakan ia adalah orang kesebelas yang masuk Islam. Yang jelas para ulama sepakat bahwa Al-Arqam adalah sahabat yang memiliki peran penting dalam perkembangan Islam dan namanya terabadikan dengan tinta emas sepanjang sejarah Islam. Setelah resmi menjadi muslim, Abu Bakar RA aktif menawarkan Islam kepada Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam dan Saad bin Abi Waqas. Mereka semua langsung masuk Islam. Pada keesokan harinya Abu Bakar RA mendatangi Utsman bin Mahdhum, Abu Ubaidah bin Jarah, Abu Salamah bin Abi Asad, dan Al-Arqam bin Abil Arqam. Mereka juga langsung menyatakan masuk islam di tangan abu bakar RA.
Sosok Al-Arqam bin Abil Arqam kurang dikenal para sejarawan. Hanya sedikit sekali catatan yang menceritakan kisah hidup sosok sahabat yang satu ini. Namun demikian tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Arqam turut ambil bagian dalam membantu perjuangan Baginda Nabi SAW di masa-masa awal. Betapa tidak, ia menyediakan rumahnya untuk dijadikan markas dakwah yang strategis. Di rumah inilah Baginda Rasulullah SAW mendidik dan mengkader para sahabat agar bisa membantu menyebarkan Islam.
Baginda Nabi SAW memilih rumah Al-Arqam bin Abil Arqam sebagai markas dakwah dengan berbagai pertimbangan Di antaranya adalah, karena Al-Arqam bin Abil Arqam adalah shahabat yang keislamannya tidak diketahui oleh orang-orang Quraisy. Dengan begitu tidak terbetik sedikit pun di pikiran mereka bahwasanya Baginda Muhammad SAW dan para shahabat akan berkumpul di sana guna menyusun rencana dakwah. Kedua, Al-Arqam bin Abil Arqam berasal dari Bani Makhzum yang dikenal sebagai suku yang paling memusuhi Bani Hasyim. Kalau pun keislaman Al-Arqam diketahui, maka tidak terpikir di benak orang-orang Quraisy bahwa rumahnya akan dijadikan sebagai markas dakwah Nabi. Pasalnya Bani Makhzum adalah seteru Bani Hasyim. Sungguh mustahil bila Bani Makhzum mengijinkan Baginda Nabi SAW yang berdarah Bani Hasyim melakukan aktivitas "terlarang" di kawasan mereka.
Para sejarawan berselisih pendapat ihwal kapan Al-Arqam bin Abil Arqam wafat. Ada yang mengatakan ia wafat pada hari yang sama dengan wafatnya Abu Bakar As-Shidiq RA. Ada juga yang mengatakan bahwa ia wafat setelah Abu Bakar RA di usia 80 tahun lebih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H