Lihat ke Halaman Asli

Hilma Nuraeni

Bachelor Degree of Public Education University of Ibn Khaldun Bogor

Kenapa yang Jadi Selingkuhan Itu Biasanya Downgrade dari Partner Sah?

Diperbarui: 24 November 2024   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Pexel)

Kenapa yang Jadi Selingkuhan Itu Biasanya Downgrade dari Partner Sah?

Pernah tidak, kamu dengar cerita di mana pasangan sah kalah menarik dari selingkuhan? Entah karena fisik, karier, atau kepribadian, selingkuhan sering dianggap "downgrade." Fenomena ini bikin banyak orang bertanya, "Kok bisa sih?" Nah, yuk kita bahas bareng-bareng empat alasan utama di balik fenomena ini.

Selingkuh Itu Tidak Tentang Kualitas, Tapi Ego

Selingkuh sering kali terjadi bukan karena pasangan sah tidak cukup baik, tapi lebih ke masalah ego pelaku. Ketika seseorang merasa kurang dihargai, tidak diperhatikan, atau butuh validasi, mereka bisa mencari orang lain yang bisa mengisi "kekosongan" itu.

Tapi, validasi ini seringkali tidak realistis. Selingkuhan mungkin memuja mereka sementara waktu, bikin mereka merasa "lebih diinginkan." Padahal, ini cuma ilusi sementara. Jadi, tidak peduli apakah selingkuhan itu "downgrade" atau tidak, kebutuhan ego sering mengalahkan logika.

Hubungan Sah = Tanggung Jawab, Selingkuhan = Pelarian

Hubungan yang sah biasanya punya lebih banyak tanggung jawab, baik itu soal keuangan, emosi, atau masa depan bersama. Sementara itu, hubungan dengan selingkuhan biasanya terasa ringan, seperti "liburan" dari realita.

Karena tidak ada tekanan untuk jadi "sempurna" atau menghadapi masalah besar, hubungan dengan selingkuhan sering terasa lebih "fun." Tapi di sini letak jebakannya: fun tidak sama dengan kualitas. Orang bisa tertarik ke sesuatu yang lebih santai tanpa memikirkan apakah itu benar-benar lebih baik.

Selingkuhan Gampang Dibentuk Sesuai Keinginan

Selingkuhan sering dianggap downgrade karena mereka cenderung memenuhi keinginan pelaku. Beda dengan pasangan sah yang mungkin lebih berani mengkritik atau menantang, selingkuhan biasanya hanya ingin menyenangkan dan jarang mempersulit.

Namun, ini bukan berarti selingkuhan punya kualitas lebih rendah. Mereka hanya berada di posisi di mana mereka merasa harus "berjuang" untuk perhatian, jadi cenderung lebih menurut. Akhirnya, hubungan ini jadi kurang autentik dan hanya berdasarkan kebutuhan sesaat.

Rumput Tetangga Selalu Terlihat Lebih Hijau (Tapi Kadang Sebenarnya Palsu)

Ada istilah "rumput tetangga selalu lebih hijau," dan ini berlaku banget dalam kasus selingkuh. Ketika seseorang merasa bosan atau tidak puas dengan hubungan mereka, apa pun yang berbeda dari pasangan sah terasa lebih menarik.

Namun, perasaan ini biasanya cuma sementara. Setelah "hubungan rahasia" ini melewati masa-masa menyenangkan, barulah pelaku sadar bahwa mereka mungkin meninggalkan sesuatu yang jauh lebih baik di hubungan yang sah. Sayangnya, banyak yang menyadari ini ketika sudah terlambat.

Jadi, Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Fenomena selingkuhan yang dianggap downgrade ini sebenarnya lebih banyak soal persepsi, ego, dan kebutuhan sesaat dibanding kualitas nyata. Jika kamu berada di posisi pasangan sah, ini bukan soal kamu yang kurang, tapi lebih ke masalah internal pasanganmu sendiri.

Yang penting, selalu jaga harga dirimu. Jangan biarkan kesalahan orang lain membuatmu meragukan nilai dirimu. Dan kalau kamu pernah jadi pelaku? Yuk, refleksi diri. Jangan biarkan "keseruan sesaat" menghancurkan sesuatu yang jauh lebih berharga.

Hidup itu tentang memilih yang benar, bukan yang mudah. Jadi, yuk kita belajar untuk jadi orang yang lebih dewasa dan bertanggung jawab dalam hubungan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline