Lihat ke Halaman Asli

Makhluk Mutan Dari Khatulistiwa: Berkulit Badak

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel Menarik Terkini

-----------------------------------------------------------------------

[caption id="attachment_118459" align="alignright" width="104" caption=" "][/caption] Penelitian selanjutnya terhadap Makhmut Darkhatul (Makhluk Mutan Dari Khatulistiwa) ini yakni tentang bentuk dan warna kulitnya yang tak kalah unik. Kulit Makhmut Darkhatul terutama di bagian wajah sangat kasar, keras dan tebal seperti kulit badak. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penyebab kulit wajah mereka tebal, kasar dan keras karena sikap dan perilaku para kakek nenek mereka dulu yang tidak mengenal malu meski telah terbukti melakukan perbuatan yang aib. Dulu, kakek nenek mereka kalau mendadak jadi orang kaya dari hasil korupsi dengan bangga akan memamerkan kekayaan haram itu. Kalau terungkap malah menjadi selebriti top di media masa. Mereka bahkan sering diwawancara media dan mengobral bual menceramahi masyarakat dengan nilai-nilai luhur melalui lidah bercabang dan liur berbisa mereka. Mereka tak malu meski seluruh negeri tahu kelakuan bejatnya. [caption id="attachment_120524" align="alignleft" width="270" caption="Kulit Makhmut Darkhatul"][/caption] Para pejabatnya sungguh tak tahu malu. Mereka tidak segan-segan menaikkan gaji mereka ribuan kali pendapatan rakyat, sementara rakyat mereka mengais dalam kelaparan. Para wakil rakyat terkenal paling sering minta gaji mereka dinaikkan meski dalam ruang sidang sering kedapatan tidur. Para eksekutif juga tak punya rasa malu. Kalau gagal tak pernah mau mengakui apalagi mundur sebagai bentuk sadar tidak mampu. Bebal, mungkin kata yang paling pas untuk oknum seperti itu. Kulit mereka yang keras merupakan bentuk adaptasi terhadap lingkungan hidup mereka yang keras, baik lingkungan biologis maupun lingkungan sosial. Tanah mereka yang semakin panas dan gersang serta udara yang penuh polusi akibat kemacetan dan industri yang tak sesuai dengan Amdal, telah memaksa kulit mereka mengerut dan mengeras. Disamping itu lingkungan sosial mereka tidak kalah keras. Bentrokan antar kelompok warga dengan warga atau dengan aparat pemerintah hampir terjadi setiap hari. Bila ada bibit pertengkaran meski hanya soal sepele, maka kelompok lain segera nimbrung memanfaatkan situasi untuk keuntungan mereka, tak perduli berapa korban yang harus jatuh. Karena itu kulit mereka harus tahan terhadap benturan dan bacokan, mengeras seperti kulit buaya. Adapun warna kulitnya yang bermacam-macam menunjukkan bahwa para kakek nenek mereka dulu seperti bunglon, pandai menyelinap, menelabui lawan ataupun menyembnyikan diri. Mereka sangat oportunis sehinga pandai menyelinap dari satu partai ke partai yang lain kalau menguntungkan, meski harus berkhianat terhadap kelompoknya semula. weleehh.....

------------------------------

Jika anda suka tulisan diatas, anda pasti akan menyukai artikel perihal Makhluk Mutan dari Khatulistiwa (Makhmut Darkhatul) berikut ini:

  1. Profil Makhmut Darkhatul
  2. Makhmut Darkhatul Berkepala Mini
  3. Makhmut Darkhatul Bermata Melotot
  4. Makhmut Darkhatul Bermulut Besar
  5. Makhmut Darkhatul Berhidung Anti Virus
  6. Makhmut Darkhatul Bertelinga Fleksibel
  7. Makhmut Darkhatul Berkulit Badak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline