Lihat ke Halaman Asli

Barbarisme Koja: Kalau Orang...

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel Menarik Terkini

-----------------------------------------------------------------------

Sedih dan pilu rasa hati ini menyaksikan kekerasan yang terjadi di Koja, Priok antara Satpol PP dan beberapa elemen masyarakat yang tergabung dalam organisasi-organisasi tertentu (Saya tidak berani menyebut Masyarakat Koja karena tidak semua orang Koja terlibat dan banyak pula orang non Koja yang terlihat lebih agresif). Pameran kebrutalan dan barbarisme yang terjadi dalam bentrokan itu begitu gamblang dipertontonkan kedua belah pihak yang berseteru. Orang yang sudah tidak berdaya menjadi bulan-bulanan sadistis makhluk haus darah (sorry, really they are more like creatures than human being). Kebencian dan dengki kental mengalir di wajah, kaki dan tangan mereka untuk menghancurkan apapun yang dipandang sebagai milik lawan. Tak ada sinar Tuhan menyelimuti hati mereka meski atas nama Tuhan mereka teriakkan demi membenarkan tindakan masing-masing pihak. Dalam kedaan seperti ini kedua belah pihak tentu merasa yang benar dan lawan merekalah yang salah. Tak ada yang mau mendengarkan pendapat lawannya. Sebaliknya, perkataan yang dikeluarkan semata berupa serangan kepada lawan, bukanlah usulan yang win-win. Permainan mereka adalah zero sum game, hasilnya lose-lose. Kenapa bisa begitu? Jawabnya sederhana, itu terjadi akibat KOJA: Kalau Orang Jadi Arogan..! GIAKORE... Gitu Aja Kok Repot! Anda punya GIAKORE untuk ini?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline