kata katamu bukanlah peluru merobek kulit membasahi tubuh dengan tetes darah.
tapi kebenaran itu yang membunuh kezaliman terhadap kekuasaan sejenak.
ragamu yang sudah di telan tanah namun kebenaran yang kau suarakan akan selalu abadi bersama perjuanganmu.
langit akan terus menangis membasahi tanah kuburanmu darah kebenaran yang mengalir di ragamu tak bisa didinginkan.
sekali lagi tidurlah kau dengan tenang karena kebenaranmu tidak akan pernah terhapuskan oleh kezaliman kekuasaan.
sekali lagi tidurlah dengan tenang karena perjuanganmu sudah tersimpan di kebenaran.
sekali lagi tidurlah dengan tenang karena kebenaranmu sudah disuarakan sekalipun nyawa menjadi pembayarannya.