Lihat ke Halaman Asli

Opini Mengenai Konsep Manusia dalam Bertuhan

Diperbarui: 13 November 2024   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai mahasiswa dari Politeknik Negeri Banyuwangi, saya menyadari adanya naluri keberagamaan pada diri saya sendiri. Hal tersebut, tidak luput dari rasa penasaran manusia terhadap Tuhannya. Seringkali manusia penasaran dengan bagaimana wujud Tuhan. 

Di dalam Al Qur'an sudah dijelaskan bahwasannya Tuhan itu esa, tidak ada sesuatupun yang menyamainya. Oleh karena ilmu manusia yang terbatas, maka manusia tidak akan mampu memahami Tuhan secara sempurna. 

Bahkan manusia dilarang berpikir terlalu jauh tentang Tuhan, dan hanya dianjurkan untuk memikirkan dan merenungkan ciptaan-Nya. Pembuktian wujud Tuhan sangatlah susah, karena tidak ada yang pernah bisa melihat Allah. Semestinya kita sadar bahwa manusia ada itu karena adanya pencipta, tidak mungkin semua hal di dunia ini ada begitu saja tanpa pencipta. 

Manusia yang bertuhan artinya mereka diliputi rasa keyakinan terhadap hal-hal yang pada dasarnya memang harus diyakini, tujuan dari manusia bertuhan adalah karena mereka membutuhkan pegangan/pedoman untuk terus hidup. 

Manusia yang bertuhan pasti mau melaksanakan apa yang diperintah dan menjauhi yang dilarang oleh Allah. Oleh karena itu, dengan menerima apa yang sudah Allah berikan kepada manusia, sudah semestinya kita sebagai manusia menjaga dan merawatnya sepenuh hati. 

Dalam bertuhan, manusia pasti memiliki kebutuhan rohani yang harus dipenuhi yaitu dengan cara beribadah dan selalu mengingat kebesaran Yang Maha Kuasa. Lalu konsep dalam bertuhan tidak hanya hubungan pada sang pencipta saja, tetapi juga kepada sesama ciptaanNya. 

Bagaimana manusia yang bertuhan dapat menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia yang lain, bagaimana manusia mampu mengatakan tidak pada sesuatu yang jelas-jelas dilarang didalam agama, serta selalu bersyukur kepada kebesaran yang sudah Allah ciptakan.

Namun, jalan yang ditempuh manusia dalam bertuhan kepada Allah banyak yang berbeda, di antara mereka ada yang patuh akan ajaranNya, ada juga yang menolak untuk bertuhan karena mereka berpikir bahwa hidup tanpa pegangan agama pasti bisa dan lancar-lancar saja, nyatanya tidak, hidup tanpa berpegang teguh kepada Tuhan akan membuat manusia kebingungan, tidak akan memiliki tujuan yang jelas pasti akan terombang-ambing dengan segala sesuatunya. 

Oleh karena itu, sebagai manusia yang beragama kita semestinya harus taat kepada perintah yang sudah Allah beri, karena itu bentuk rasa syukur kita terhadap nikmat yang Allah berikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline