Lihat ke Halaman Asli

Rutinitas Pengajian Ibu-ibu di Desa Sungai Pauh untuk Meningkatkan Pemahaman Agama

Diperbarui: 17 April 2021   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam menjalani  sebuah kehidupan haruslah seiring dengan bekal Agama agar dapat meningkatkan jiwa religius dan menjadi penengah dalam masalah di tengah masyarakat, Agama membantu mengubah cara pandang masyarakat menjadi lebih terarah lagi dan jauh dari perbuatan yang tercela.

Aceh menjadi wilayah yang menerapkan sistem syariat Islam dalam berkehidupan,segala sesuatu yang dijalani oleh masyarakat Aceh harus sangat berdampingan dengan Agama,maka tidak asing jika kita melihat orang - orang sangat lekat dengan perilaku yang religius bahkan hukum dan sistem yang di anut di Aceh seperti penerapan hukum cambuk bagi pelaku zina dan perbuatan yang melanggar Qanun Aceh, di desa-desa masyarakat sudah menjadi rutinitas tersendiri melakukan pengajian biasanya hal tersebut dilakukan setiap minggu, bagi mereka itu sangatlah penting untuk membantu perubahan pola pikir menjadi lebih baik serta mendekatkan diri kepada Allah SWT, tidak hanya kalangan ibu-ibu yang mengikuti pengajian tersebut tetapi semua kalangan juga bisa ikut serta mengisi rutinitas itu. Dalam hal ini kita dapat melihat hal positif dari kebiasaan mereka, desa Sungai Pauh adalah salah satu desa yang tidak lupa melalukan pengajian mingguan, desa ini memiliki 3 dusun  dimana disetiap dusunnya sudah tersedia fasilitas pengajian dan kelengkapan yang diperlukan warga. Dimasa pandemi pun tidak menyurutkan langkah mereka untuk melalukan pengajian seperti biasa hanya saja mereka tetap menerapkan protokol kesehatan agar memutus rantai penularan COVID-19.

Sebelumnya sudah ada himbauan untuk membatasi setiap aktivitas yang dapat mengakibatkan penularan kluster baru COVID-19 tetapi dengan di berlakukannya protokol kesehatan maka aktivitas tersebut sudah di perbolehkan, tidak hanya pengajian,sekolah,perkantoran dan instansi-instansi pemerintah dilaksanakan secara daring. Hal ini pastinya sudah banyak memalui kajian-kajian yang diteliti oleh tenaga kesehatan sehingga tidak membuat warga menjadi beban dalam menjalankan aktivitas dan dapat terus berjalan seperti biasa, inilah yang disebut dengan new normal, berbicara mengenai rutinitas masyarakat di Desa Sungai Pauh mereka sangat menjunjung tinggi adat dan istiadat daerah tersebut, pengajian pun bahkan sudah menjadi adat yang memang tidak bisa mereka tinggalkan.

Pengajian ini sangat patut dicontoh oleh daerah-daerah lain karena tidak ada hal negatif didalam pelaksanaannya, selain itu jika pengajian bisa diterapkan di semua daerah di Indonesia maka dapat menghapus stigma orang-orang yang mengatakan bahwa Islam adalah Agama yang radikal.

Sudah kita ketahui bahwa pengajian adalah suatu tindakan religius atau pemahaman keagamaan dan tindakan dalam menjalankan ibadah secara benar sesuai Al-Quran dan Hadist, dan pengajian ini harus ditanamkan sejak dini sehingga dari sejak kecil mereka sudah memahami kebenaran dalam beribadah serta tidak keluar dari ajaran Islam. Sifat-sifat religius sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial karena agama sudah sangat jelas dan tegas mengajurkan perbuatan-perbuatan yang baik yang sejalur dengan kehidupan bermasyarakat, sehingga tidak ada hal-hal yang merugikan golongan masyarakat-masyarakat yang berlainan pendapat. Pengajian dapat mengubah akhlak seseorang menjadi lebih baik yaitu tingkah laku yang tepuji yang merupakan ada kesempurnaan iman seseorang kepada Allah SWT, akhlaklakul karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat yang terpuji, akhlak yang baik atau akhlak mahmudah yaitu akhlak yang senantiasa berada dalam kontrol ilahiyah yang dapat membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi kemaslahatan umat, seperti sabar,jujur,bersyukur,rendah hati dan segala sifatnya baik.

Untuk mewujudkan suatu proses yang baik, diperlukan adanya kesadaran dan kerjasama yang  baik dari semua komponen atau orang-orang yang terlibat didalamnya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pelaksanaan pengajian keagamaan ini. Seperti halnya program yang lain, pasti saja mengalami hambatan dan rintangan. Sama halnya yang dirasakan dalam pengajian ini, meskipun demikian. Kenyataannya dalam pelaksaan pengajian keagamaan ini mempunyai faktor pendukung oleh semua pihak dari semua unsur dan lembaga di desa tersebut.

Dan kita berharap kegiatan ini akan terus dilakukan sampai kapanpun, selain itu dukungan masyarakat sangat diperlukan sebagai objek dalam pengajian ini.

Oleh :

Hilda Syahfitri

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Prodi : Manajemen Keuangan Syariah 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline