Lihat ke Halaman Asli

Hilda Rohmatillah

Independent Women

Bijak dalam Menggunakan Aplikasi Paylater

Diperbarui: 24 Oktober 2019   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di era serba digital saat ini, semua dituntut untuk melakukan urusan apapun dengan cepat dan mudah termasuk urusan pembayaran, baik itu belanja online, booking kebutuhan travelling dan holiday, memesan makanan, bahkan pembayaran ojek dan taxi online sekarang semua serba digital payment. Perusaahaan keuangan saat ini banyak menawarkan cara pembayaran yang praktis, cepat, dan mudah dengan sejumlah keuntungan yang diberikan.

Mungkin sebagian dari kita juga sudah sering mendengar tentang fiture pembayaran online Paylater atau bayar kemudian yang marak ditawarkan di sejumlah aplikasi-aplikasi startup seperti Gojek, Traveloka, Shopee, dan lain-lain.

Seseorang yang sudah mengunduh aplikasi Paylater, dan melengkapi syarat-syarat yang diminta, bisa langsung melakukan transaksi tanpa perlu mengeluarkan sepeser pun di awal transaksi. Syarat pengajuan pinjaman dipermudah, hanya menyerahkan foto KTP dan foto diri. 

Setelah itu, pengguna bisa bertransaksi saat itu juga, dan membayar belakangan ketika dirasa sudah memiliki uang untuk membayarnya sampai batas waktu tertentu. Tentu saja kemudahan ini  dirasakan sangat nyaman bagi mereka yang ingin memenuhi kebutuhan hidup dengan cara yang praktis.

Tapi apakah aplikasi ini tidak memiliki resiko untuk kestabilan financial kedepannya?

Pemahaman pemakaian fiture paylater sangat dibutuhkan agar pengguna terhindar dari jeratan hutang dan cicilan yang menumpuk. Jika digunakan secara bijak tentunya fiture ini akan membantu mempermudah urusan dan kebutuhan penggunanya dalam mengelola keuangan dan memenuhi kebutuhan hidup.

Akan tetapi di sisi lain bila pengguna kurang bijak dalam menggunakan fiture ini maka tidak menutup kemungkinan akan sangat berdampak pada kestabilan financial seseorang. Selain itu juga tanpa disadari penggunaan fiture ini dapat menanamkan perilaku konsumtif, karena mudahnya pembelian fasilitas dengan Paylater di berbagai macam aplikasi dengan cepat dan praktis seringkali mendorong seseorang untuk membeli barang-barang dan kebutuhan yang sebenarnya tidak diperlukan.

Untuk itu kembali lagi perlunya pengelolaan keuangan yang lebih bijaksana agar saat  dirasa perlu menggunakan aplikasi Paylater, kita bisa menggunakannya secara bijak sesuai kebutuhan bukan berdasarkan gengsi atau perilaku hedonis semata.                   




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline