Lihat ke Halaman Asli

If We Can Dream It, We Can Do It

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1289571598264438466


If you can dream it, you can do it.
-Walt Disney-


Saya suka quotes yang dicetuskan Walt Disney di atas. Yaitu, kalau kita bisa mengimpikannya, kita pasti bisa melakukannya.
Sama seperti yang saya katakan di  postingan saya sebelumnya , jangan pernah takut untuk bermimpi.
Nggak ada kata-kata nggak mungkin, asalkan kita mau berusaha.
Eits, iya saya tahu, ngomong doang sih gampang. Melakukannya yang susah.
Makanya, disini saya mau berbagi cerita pengalaman saya meraih impian.

Dimulai dari Sebuah Daftar Keinginan
Sejak SMA (sekarang saya sedang kuliah semester akhir), saya terbiasa untuk menulis hal-hal apa yang saya inginkan dalam hidup ini. Itu gara-gara saya hobi baca buku pengembangan diri, hehe.

Jadi, saya catat mimpi-mimpi saya itu dalam diary saya (dulu, belum ada blog, adanya diary)
Saya bikin daftar panjang mengenai hal-hal yang ingin saya lakukan semasa hidup. Soalnya, kita nggak pernah tahu kapan malaikat maut menjemput kita kan? Nah, saya nggak ingin nantinya saya menyesal, betapa banyak hal-hal yang belum saya capai semasa hidup.
Salah satu impian saya yang tercatat dalam daftar itu adalah "Menjadi penulis dan menerbitkan sebuah buku". Saya ingin sekali tulisan-tulisan saya bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.


Ambil Kesempatan yang Ada
Nah, kebetulan waktu itu ada sayembara yang diadakan oleh layanan self publishing. Mereka mencari 99 penulis untuk menerbitkan 99 buku (satu penulis satu buku) dalam waktu 9 hari.
Sayangnya, waktu itu saya baru tahu ada sayembara itu dua hari sebelum deadline pengumpulan naskah. Waktu itu saya baru tahu Minggu malam, padahal batas waktu pengumpulan naskah Selasa siang pukul 12.00 WIB. See? Tidak sampai dua hari malah.
Waktu itu saya sempat pesimis, mungkin nggak ya, saya menyusun sebuah buku dalam waktu kurang dari dua hari?
Tapi, disitulah saya memutuskan. Saya pasti bisa.
Saya ambil kesempatan itu.


Jangan Pernah Menyerah
Setelah saya mengambil kesempatan itu, saya tidak mau menyia-nyiakannya. Saya lembur (hanya tidur satu-dua jam) untuk mengumpulkan cerpen saya di Facebook, mengeditnya, membuat cerpen-cerpen baru agar bisa mencapai 80 lebih halaman, membuat cover buku, dan sebagainya.
Tak terhitung berapa banyak godaan untuk menyerah. Pemikiran-pemikiran "Nggak mungkin kamu bisa, hil. batas waktunya mepet. nyerah aja deh kamu," berseliweran di kepala saya.
Tapi dengan satu tekad mencapai impian, saya tidak mau menyerah begitu saja.
Akhirnya, saya mengumpulkannya pas saat jam 12 dan berhasil masuk 99 penulis tersebut.




[caption id="attachment_74981" align="alignnone" width="249" caption="I"][/caption]

Seandainya saya waktu itu merasa nggak bisa duluan dan nggak mau mencoba sayembara tersebut, mungkin buku ini tidak muncul saat ini.
Take a chance. Jangan takut duluan. Jangan minder. Percaya deh sama kemampuan dari diri kita.

Seandainya saya waktu itu menyerah di tengah jalan, pasti beda lagi ceritanya.
Hambatan itu akan selalu ada. Bahkan ketika mimpi kita sudah tercapai.
Misalnya, ketika mimpi kalian adalah penulis, pasti nanti bakal ada writer block (ide yang mampet), stress karena deadline, naskah ditolak, dan sebagainya.

Jangan mau kalah dengan hambatan-hambatan itu. Akan selalu ada jalan kalau kita mau berusaha.

Thomas Alfa Edison sang pencipta lampu, baru berhasil pada percobaannya ke seribu. Bayangkan kalau dia menyerah pada percobaannya ke 999, mungkin kita nggak bakal menikmati hasilnya seperti sekarang.

Saya juga sering menemukan hambatan seperti itu. Gagal, kalah dalam lomba, dan sebagainya. Tapi, gagal dalam satu hal, nggak lantas membuat kita berhenti di tengah jalan kan?
kayak kata-katanya Samuel Beckett, Ever tried. Ever failed. No matter. Try again. Fail again. Fail better .


Coba terus. Gagal nggak masalah. Coba lagi.
Setidaknya, ketika memang benar-benar tidak bisa, kita sudah pernah mencoba sekuat tenaga.
Dengan begitu, kita tidak akan menyesal di kemudian hari karena tidak berani mencoba.
Dan kita masih bisa mengejar mimpi-mimpi yang lain, bukan? :)

Selamat bermimpi dan mencapai mimpi!
Ingat, if we can dream it, we can do it :)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline